Keputusan Irlandia Utara Memilih Bertahan dalam Referendum British Exit (Brexit)
Abstract
Pada 24 Juni 2016, Britania Raya melaksanakan referendum terkait keanggotaannya di Uni Eropa yang berawal dari pidato David Cameron dalam kampanye pemilihan umum di Britania Raya tahun 2013. Dalam pidatonya Cameron berjanji jika partai Konservatif memenangi pemilihan umum maka akan menyelenggarakan sebuah referendum yang bertujuan untuk menentukan keanggotaannya di Uni Eropa, yang dikenal dengan Referendum British Exit (Brexit). Hasil dari referendum Brexit menyatakan bahwa sebesar 51,9% masyarakat Britania Raya memilih keluar dari keanggotaan Uni Eropa sedangkan 48,1% memilih bertahan di Uni Eropa. Inggris dan Wales memilih keluar sedangkan Skotlandia dan Irlandia Utara memilih bertahan. Meskipun hasil referendum menyatakan bahwa Britania Raya memilih keluar, namun terdapat dua negara yang memilih bertahan, Skotlandia dan Irlandia Utara. Dalam penelitian sebelumnya telah menjelaskan alasan masyarakat Irlandia Utara memilih bertahan di referendum, namun di penelitian ini penulis mencari lebih dalam lagi alasan pilihan bertahan masyarakat Irlandia Utara. Penulis menggunakan konsep perilaku pemilih untuk menemukan hal-hal yang melatarbelakangi pilihan bertahan masyarakat Irlandia Utara selain dari hasil penelitian sebelumnya.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penulisan karya ilmiah ini, adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik penelitian kepustakaan (library research) dan jenis data yang diperoleh adalah data sekunder (Secondary Data). Selanjutnya, data sekunder yang didapat dianalisis dengan teknik eksplanasi untuk menemukan hasil dan pertanyaan di rumusan masalah.
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa pilihan bertahan yang dilakukan oleh masyarakat Britania Raya dipengaruhi oleh berbagai model dalam konsep perilaku pemilih. Terdapat tiga model dalam perilaku memilih, model psikologis dan model pilihan rasional. Model psikologis juga mempengaruhi masyarakat dalam memilih bertahan, pemilih mempertimbangkan adanya asumsi masyarakat Irlandia Utara jika memilih Britania Raya keluar dalam referendum maka kebijakan Common Travel Area akan dihapuskan sebagai dampak Britania Raya yang keluar dari Uni Eropa. Model Pilihan Rasional mempengaruhi pemilih bertahan yaitu dengan adanya ketergantungan Irlandia Utara dalam bidang ekonomi terhadap Uni Eropa. Tiga model dalam konsep Perilaku Pemilih telah dapat menunjukkan alasan yang melatarbelakangi masyarakat Irlandia Utara memilih bertahan dalam referendum British Exit.