PENGARUH JUMLAH LAMINA FIBERGLASS TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN PENGUJIAN BAU KOMPOSIT LIMBAH KOPI DENGAN METODE VACUUM MOLDING
Abstract
Komposit merupakan perpaduan dari bahan yang dipilih berdasarkan kombinasi sifat fisik masing-masing material penyusun untuk menghasilkan material baru dengan sifat yang baru dibandingkan sifat material dasar sebelum dicampur dan terjadi ikatan permukaan antara masing-masing material penyusun. Dari campuran tersebut akan dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya. Perkembangan penggunaan komposit menggunakan partikel limbah kopi saat ini terbukti dapat mengurangi bau yang tidak sedap. Untuk aplikasinya komposit ini sebagai panel.
Dalam penelitian ini dilakukan penambahan partikel limbah kopi 40%. Didapatkan kekuatan tarik 7 MPa, kemudian dengan penambahan 1 lamina, 2 lamina, 3 lamina dan 4 lamina. Semakin bertambahnya lamina mengakibatkan penurunan kekuatan tarik. Meskipun dengan penambahan 1 lamina mengalami kenaikan. Akan tetapi dengan penambahan 2 lamina, 3 lamina, dan 4 lamina mengalami penurunan kekuatan tarik.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Terapan dan Laboratorium Uji Bhan Fakulta Teknik Universitas Jember. Dari hasil penelitian yang dilakukan data(porosity) yang lebih banyak maka amonia dapat terserap lebih banyak dibandingkan ukuran partikel yang lebih besar. Ketika partikel semakin kecil maka lubang (porosity) semakin sedikit. hasil pengujian tarik tertinggi pada komposit tanpa partikel limbah kopi dengan variasi 1 lamina fiber glass sebesar 118,92 MPa, sedangkan pengujian bending tertinggi pada komposit tanpa partikel limbah kopi dengan variasi 4 lamina sebesar 537,54 MPa. Untuk hasil pengujian bau dengan variasi
partikel limbah kopi dengan mesh 30 sampai 70 mesh didapatkan persentase tertinggi untuk penyerapan bau pada variasi mesh 30 dengan persentase 8,63%, penyebabnya dimana partikel dengan mesh 30 terdapat lubang.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]