Pengembangan Modul Ips Berbasis Lingkungan Pokok Bahasan Pemanfaatan Sda Sekitar Siswa Kelas Iv Sdn Baratan 02 Jember
Abstract
Pelajaran IPS di SD memiliki tujuan pembelajaran yaitu mengenalkan
konsep konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
Tujuan penelitian ini dikembangkan melalui kompetensi dasar yang terdapat pada
pembelajaran IPS yaitu menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam
serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat, namun
pada kenyataannya materi yang disampaikan masih terbatas dan belum
menyuntuh kompetensi dasar yang ada, sehingga perlu untuk dibuat penelitian
tentang pengembangan modul yang berisi materi tentang pemanfaatan sumber
daya alam sekitar.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu bagaimanakah proses dan hasil pengembangan modul IPS
berbasis lingkungan pokok bahasan pemanfaatan SDA sekitar siswa SDN Baratan
02 Jember. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan proses dan menghasilkan produk berupa modul IPS
berbasis lingkungan pokok bahasan pemanfaatan SDA sekitar siswa SDN Baratan
02 Jember.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
model penelitian pengembangan 3-D oleh Thiagarajan (dalam Hobri, 2010:12)
yang terdiri dari 3 tahap, yaitu: (1) tahap define (pendefinisian), (2) tahap design
(perancangan), (3) tahap develop (pengembangan). Instrumen yang digunakan
untuk memperoleh data adalah lembar validasi modul, lembar test, dan lembar
angket respon siswa. metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara,
tes, dan angket. Data yang diperoleh adalah hasil validasi, hasil belajar, dan
respon siswa. Proses pengembangan modul IPS berbasis lingkungan terdiri dari tiga
tahap yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan
yang telah dilaksanakan dengan membuat produk berupa modul IPS berbasis
lingkungan. Modul tersebut kemudian divalidasi untuk mengetahui apakah modul
tersebut valid atau tidak valid. Hasil analisis data validasi modul pembelajaran
oleh validator mendapatkan skor 4,25 dan merupakan kategori valid. Hal ini
menunjukkan bahwa modul IPS berbasis lingkungan sudah valid dan siap
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Keefektifan modul IPS berbasis
lingkungan diketahui berdasarkan hasil belajar kognitif dan respon siswa. Hasil
belajar kognitif 15 siswa berkategori sangat baik dan 13 siswa berkategori baik.
Berdasarkan hasil analisa respon siswa terhadap modul IPS berbasis lingkungan
tergolong positif untuk semua aspek yang meliputi perasaan siswa terhadap materi
dan modul, pendapat siswa terhadap petunjuk penggunaan modul, materi, dan
bahasa yang digunakan dalam modul, dan keberminatan siswa mengikuti
pembelajaran selanjutnya.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa 1) proses
pengembangan modul telah berjalan sesuai tahap-tahap pengembangan model 3-
D. 2) Hasil pengembangan modul IPS berbasis lingkungan adalah valid sehingga
dapat digunakan. Efektifitas modul IPS berbasis lingkungan berupa hasil belajar
siswa dapat dikategorikan baik. Respon siswa yang diperoleh adalah positif untuk
semua aspek. Saran dari penelitian ini adalah materi pembelajaran yang terdapat
dalam modul terbatas, sehingga perlu untuk dilanjutkan untuk memperoleh materi
pengembangan yang baru dan juga perlu adanya tahap lanjutan yaitu tahap
penyebaran.