Analisis Intensitas Medan Magnet ELF terhadap Jumlah Bakteri, pH, dan Kapasitansi dalam Proses Pengawetan Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Abstract
Manusia dan sistem biologi lainnya secara terus menerus terpapar medan elektromagnetik alami. Ada banyak laporan yang menunjukkan perubahan dalam sistem biologi disebabkan oleh medan magnet ELF (Extremely Low Frequency). Medan magnet ELF banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang pangan hal ini dikarenakan medan magnet ELF dapat menjadi suatu alat yang berguna dalam menghambat suatu mikroorganisme. Pada bahan pangan, kehadiran bakteri patogen merupakan salah satu hal yang dapat menjadikan pangan tersebut mengalami kerusakan secara cepat.
Pangan secara umum bersifat mudah rusak (perishable), disebabkan kandungan kadar air di dalamnya sebagai aktivitas metabolisme maupun masuknya mikroba perusak. Medan magnet ELF dapat digunakan dalam proses pengawetan makanan, yang mana kelebihannya dibandingkan metode pengawetan makanan lainnya yakni efek yang ditimbulkan oleh pengawetan metode ini sangat kecil dan menghindari atau mengurangi perubahan yang merugikan pada sifat sensorik dan fisik makanan.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian tentang dampak intensitas medan magnet ELF terhadap jumlah bakteri, pH dan kapasitansi ikan dalam proses pengawetan ikan bandeng (Chanos chanos). Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen laboratorium. Tempat pemaparan medan magnet ELF berada di laboratorium Fisika Lanjut FKIP Universitas Jember, dan tempat pengukuran bakteri, pH, dan kapasitansi berada di Laboratorium Mikrobiologi FKIP Universitas Jember.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa medan magnet ELF berpengaruh terhadap jumlah bakteri, pH, dan kapasitansi ikan bandeng. Paparan medan magnet ELF dalam rentang 700 – 900 µT selama 2 x 30 menit dan 2 x 45 menit mampu menurunkan dan menghambat laju jumlah bakteri. Hal ini dapat ditunjukkan oleh sampel kelas eksperimen yang memiliki jumlah bakteri yang lebih sedikit dibanding kelas kontrol. Selain itu, Paparan medan magnet ELF mampu mempertahankan kenaikan nilai pH yang cukup kecil dan juga mampu menurunkan atau memperlambat kenaikan nilai kapasitansi ikan bandeng.
Medan magnet berosilasi mempengaruhi strain bakteri yang berbeda dalam fase lag pertumbuhannya, hal ini mengakibatkan perubahan biologis pada pertumbuhan sel, sifat permukaan sel, dan jumlah transkipsi RNA serta protein. Medan magnet bertindak pada membran plasma melalui media interaksi yang mempengaruhi aktivitas enzim dan jalur sinyal tranduksi. Aliran ion yang melalui saluran protein dipengaruhi oleh potensial listrik dan kimia pada membran sel yang mana akan terpengaruh apabila ditempatkan dalam lingkungan dengan daerah kelistrikan. Pengaruh medan magnet ELF menyebabkan inaktivasi bakteri sehingga bakteri kelas eksperimen cenderung lebih sedikit jumlahnya dibanding bakteri kelas kontrol.
Kesimpulan penelitian ini adalah 1) Paparan medan magnet ELF berpengaruh terhadap jumlah bakteri ikan bandeng. Dosis efektif dalam menghambat laju pertumbuhan bakteri adalah paparan medan magnet ELF sebesar 730,56 µT selama 2 x 30 menit. 2) Paparan medan magnet ELF berpengaruh terhadap pH ikan bandeng. Dosis efektif dalam menurunkan nilai pH ikan bandeng adalah paparan medan magnet ELF sebesar 730,56 µT selama 2 x 30 menit. 3) Paparan medan magnet ELF berpengaruh terhadap nilai kapasitansi ikan bandeng. Dosis efektif dalam menghambat laju kenaikan nilai kapasitansi adalah paparan medan magnet ELF sebesar 730,56 µT selama 2 x 45 menit.