| dc.description.abstract | Guru  sebagai  pendidik  adalah  tokoh  yang  paling  banyak  bergaul  dan 
berinteraksi  dengan  para  peserta  didiknya  dibandingkan  dengan  personil  lainya 
disekolah.  Pendidik    berkewajiban  untuk  menggerakan  dan  mendorong  peserta 
didiknya supaya semangat dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga semangat 
belajar peserta didik benar-benar bisa menguasai bidang ilmu yang dipelajari.   
Dalam  hal  ini  pendidikan  anak  usia  dini  paling  tidak  mengemban  fungsi 
melejitkan  seluruh  potensi  kecerdasan  anak,  penanaman  nilai-nilai  dasar,  dan 
pengembangan  kemampuan  dasar.  Untuk  memerankan  fungsi  tersebut  dapat 
dilakukan  melalui  berbagai  pendekatan,  diantaranya  adalah  pendekatan  “Beyond 
Centers And Circle Time” (BCCT) atau pendekatan “sentra dan lingkaran. Dalam 
pendekatan  ini  anak  dirangsang  untuk  secara  aktif  melakukan  kegiatan  bermain 
sambil  belajar  disentra-sentra  pembelajaran.  Seluruh  kegiatan  pembelajaran 
berfokus  pada  anak  sebagai  subyek  pembelajaran,  sedangkan  pendidik  lebih 
banyak  berperan  sebagai  motifator  dan  fasilitator  dengan  memberikan  pijakan-
pijakan.  Pijakan  yang  diberikan  sebelum  dan  sesudah  anak  bermain  dilakukan 
dalam setting duduk melingkar, sehingga dikenal dengan “saat lingkaran” pijakan 
lainya  adalah  pijakan  lingkungan  (pemberdayaan  keragaman  lingkungan  main) 
dan pijakan kepada setiap individu anak. (bahwa tidak ada anak yang sama) yang 
dilakukan  selama  anak  bermain.  Dalam  pendekatan  ini  anak  diberi  kesempatan 
untuk bermain secara aktif dan kreatif di sentra-sentra pembelajaran yang tersedia 
guna  mengembangkan  dirinya  seoptimal  mungkin  sesuai  dengan  potensi  dan 
minat masing-masing.   Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif karena penelitian 
ini  tidak  dimaksudkan  untuk  membandingkan  atau  menghubungkan  dua  variable 
tertentu,  melainkan  untuk  mengetahui  bagaimanakah  peranan  pendidik  dalam 
mengembangkan  metode  bcct.  Daerah  atau  tempat  penelitian  ditetapkan  pada 
kelompok  bermain  Ananda  di  UPTD  SKB  Kabupaten  Bondowoso  ditetapkan 
menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk menetapkan lokasi 
yang  dianggap  relevan  dengan  tujuan  penelitian.  Informan  kunci  pada  penelitian 
ini yaitu empat orang guru PAUD pada kelompok bermain Ananda dan informan 
pendukung yaitu kepala UPTD SKB, pengelola kelompok bermain Ananda, serta 
orang tua peserta didik. 
Metode  yang digunakan dalam memperoleh data pada penelitian ini  yaitu 
dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informasi 
yang  diperoleh  melalui  wawancara  dengan  informan  kunci  dicocokkan  dengan 
hasil  observasi  maupun  dengan  hasil  wawancara  dengan  informan  pendukung. 
Kegiatan  wawancara  dengan  informan  kunci  yang  diperkuat  dengan  hasil 
observasi  dan  wawancara  dengan  informan  pendukung  tersebut  dilakukan  untuk 
mendapatkan data yang valid. 
Berdasarkan  hasil  penelitian,  dapat  disimpulkan  bahwa  peranan  pendidik 
dalam  mengembangkan  metode  bcct  pada    kelompok  bermain  Ananda 
menggunakan  metode  bcct  yang  telah  diterapkan  dengan  baik.  Hal  ini  ditandai 
dengan  tercapainya  kemampuan  peserta  didiknya  dalam  menerima  setiap  materi 
yang diajarkan  yang diharapkan meskipun hanya dalam sebatas kegiatan bermain 
yang  merupakan  perkembangan  awal  anak  usia  dini,  tetapi  dalam  hal  ini  metode 
bcct  tersebut  nantinya  sangat  berpengaruh  besar  dalam  kehidupan  nyata  dan 
dalam menjalani proses kedewasaannya. | en_US |