PENGEMBANGAN DAN VALIDASI METODE KLT DENSITOMETRI UNTUK PENETAPAN KADAR INULIN DALAM EKSTRAK AIR UMBI BENGKUANG (Pachyrhizus erosus L)
Abstract
RINGKASAN
Pengembangan dan Validasi Metode KLT Densitometri untuk Penetapan Kadar
Inulin dalam Ekstrak Air Umbi Bengkuang (Pachyrhizus erosus L); Putri Indah
Lestari, 092210101058; 2013; 89 halaman; Fakultas Farmasi Universitas Jember.
Inulin merupakan suatu polisakarida yang terdiri dari rantai lurus molekul DFruktosa,
memiliki satu molekul terminal glukosa. Inulin memiliki banyak kegunaan
diantaranya digunakan sebagai prebiotik yang bermanfaat bagi kesehatan di dalam
usus dengan menghambat pertumbuhan bakteri patogen, meningkatkan kekebalan
tubuh, melancarkan pencernaan, mengurangi konstipasi, mengurangi resiko kanker
usus, serta mengatur konsentrasi hormon insulin dan glukagon. Selain itu dapat
meningkatkan penyerapan kalsium sehingga dapat mencegah resiko osteoporosis bagi
lansia serta berguna untuk pertumbuhan tulang dan gigi bagi anak-anak.
Inulin dapat ditemukan dalam tanaman, biasanya dalam golongan tanaman
umbi-umbian. Bengkung merupakan salah satu tanaman golongan umbi-umbian.
Kandungan kimia bengkuang antara lain pachyrizon, rotenon, dan inulin. Jadi
bengkuang dapat dijadikan sebagai sumber inulin, namun saat ini belum banyak
yang menggunakan bengkuang sebagai penghasil inulin, padahal Indonesia memiliki
beberapa sentra penghasil bengkuang dengan produksi yang cukup besar, yaitu
Madura, Prembun, dan Bogor. Oleh karena itu bengkuang berpotensi dijadikan
sebagai sumber inulin sehingga perlu dilakukan penetapan kadar inulin dalam ekstrak
air umbi bengkuang untuk dapat dijadikan sebagai jaminan mutu dari ekstrak air
umbi bengkuang tersebut baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Selain itu belum
ada sumber yang meneliti bengkuang sebagai sumber inulin, sehingga perlu untuk
dilakukan penetapan kadar inulin dalam ekstrak air umbi bengkuang. Penetapan kadar
inulin dalam ekstrak air umbi bengkuang akan dikembangkan menggunakan suatu
metode KLT Densitometri.
Tahapan penelitian yang dilakukan adalah optimasi kondisi analisis, validasi
metode analisis, serta penetapan kadar inulin dalam ekstrak air umbi bengkuang.
x
Kondisi analisis yang dioptimasi meliputi optimasi pelarut, optimasi eluen, optimasi
penampak noda, optimasi teknik pewarnaan, optimasi waktu pengeringan lempeng
setelah dieluasi, optimasi suhu pengeringan lempeng setelah pewarnaan, penentuan
panjang gelombang maksimum, dan optimasi konsentrasi uji. Tahapan validasi
metode analisis meliputi uji linieritas, uji kepekaan (batas deteksi dan batas
kuantitasi), uji selektivitas dan spesifisitas, uji presisi dan uji akurasi. Tahap yang
terakhir adalah penetapan kadar inulin dalam ekstrak air umbi bengkuang dengan
KLT Densitometri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi analisis yang optimum untuk
penetapan kadar inulin dalam ekstrak air umbi bengkuang dengan metode KLT
Densitometri adalah menggunakan pelarut aquabides (60oC) : etanol 96% v/v (3:1);
fase diam Silika Gel 60 F254 dengan fase gerak asam asetat glasial : metanol :
aquabides (v/v/v) = 0,5: 7: 2; penampak noda campuran aniline : diphenylamine :
asam fosfat (5:5:1 v/v/v); teknik pewarnaan lempeng dengan cara dicelup; waktu
pengeringan lempeng setelah eluasi 10 menit pada suhu 120oC; dan suhu pengovenan
setelah pewarnaan 110oC selama 15 menit. Lempeng dianalisis menggunakan
scanner Densitometri winCATS Camag, dengan konsentrasi uji inulin 1000 ppm
menggunakan detektor UV-Vis pada panjang gelombang 380 nm. Metode KLT
densitometri untuk penetapan kadar inulin dalam ekstrak air umbi bengkuang
memberikan hasil analisis yang selektif dan spesifik; linier dengan koefisien korelasi
(r) 0,9961 menggunakan persamaan regresi linier dan Vx0 = 4,8506%; dan nilai Xp =
757,591 ng; serta peka, dengan nilai batas deteksi sebesar 35,515 ppm dan batas
kuantitasi sebesar 118,383 ppm. Dari hasil uji presisi diperoleh hasil yang seksama
dengan nilai koefisien variasi/RSD 1,935%; dan diperoleh hasil yang akurat dari uji
akurasi dengan nilai persen perolehan kembali 100,161% (Mean Recovery ± RSD =
100,161% ± 1,839%).
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa uji penetapan kadar sampel
ekstrak air umbi bengkuang mengandung inulin sebesar 24,331%. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa metode KLT Densitometri ini dapat digunakan untuk
penetapan kadar inulin dalam ekstrak air umbi bengkuang.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1483]