dc.description.abstract | Neutrofil adalah garis pertahanan pertama tubuh terhadap invasi bakteri,
bersifat sangat fagositik dan sangat aktif. Neutrofil berperan penting pada respon
radang akut, dimana terjadi perubahan-perubahan vaskuler dan eksudasi (Guyton
dan Hall, 2007). Ketika proses radang akut dapat ditekan, proses ini akan berakhir
dengan terjadinya apoptosis dari sel neutrofil yang masih hidup, yaitu suatu proses
yang merupakan regulasi dari bunuh diri sel. Selanjutnya neutrofil yang
melakukan apoptosis akan terisolasi dari daerah infeksi. Apoptosis akan menekan
resiko kerusakan jaringan dengan melepaskan oksigen reaktif dan meningkatkan
perbaikan terhadap repon infeksi (Robbins dan Kumar, 1995).
Bahan bioactive glass (BAG) merupakan bahan yang dapat meregenerasi
dentin dengan membentuk lapisan hidroksi carbonat apatit setelah bereaksi
dengan cairan tubuh (Jones, 2013). Dalam penelitian ini, jenis bioactive glass
yang digunakan adalah bioactive glass nano silica abu ampas tebu sebagai suatu
bahan alternatif. Pemilihan bahan tersebut bertujuan untuk menurunkan inflamasi
dengan cara membentuk hidroksi carbonat apatit (HCA) sehingga dapat
merangsang transformation growth factor (TGF- β) untuk menginisiasi sel – sel
osteoblast membentuk matriks ekstraselular (kolagen) di atas lapisan HCA. TGF-
β famili merupakan growth factor yang dapat mengurangi respon inflamatori
dalam pulpa dengan cara menghambat tumor necrosis factor (TNF-α).
Penghambatan TNF-α oleh TGF- β menyebabkan tidak terjadinya vasodilatasi
pembulu darah dan menghambat adhesi neutrofil, sehinggal akan terjadi
penurunan infiltrasi neutrofil (Octiara, 2015; Kusumastuti dkk., 2014).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
bahan tersebut terhadap sel inflamasi terutama sel neutrofil pada pulpa gigi tikus
wistar jantan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratories dengan rancangan penelitian the post test with control group design. Penilitian ini
menggunakan hewan coba tikus wistar jantan. Preparasi pada gigi molar satu
rahang atas regio kiri tikus dan diperforasikan menggunakan ujung sonde. Tikus
dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dipapar caviton, dan
kelompok perlakuan dipapar bioactive glass nano silica abu ampas tebu. Masingmasing
kelompok tersebut dibagi lagi menjadi dua sub kelompok, yaitu sub
kelompok hari ke-3 dan sub kelompok hari ke-7. Tikus didekapitasi pada hari ke-
3 dan ke-7 kemudian dilakukan pembuatan sediaan histologi dan dilakukan
pengamatan jumlah neutrofil pada area di bawah preparasi kavitas dengan 3
lapang pandang yang berbeda oleh 3 pengamat.
Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji parametrik one way ANOVA
menunjukkan signifikansi 0,000 (p>0,05) yang berarti terdapat perbedaan jumlah
neutrofil antar kelompok. Selanjutnya dilakukan uji Least Significance Different
(LSD). Hasil uji LSD menunjukkan bahwa terdapat hasil yang signifikan pada
kelompok kontrol hari ke-3 dan ke-7 (p<0,05). Sedangkan pada kelompok
perlakuan hari ke-3 dan hari ke-7 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
jumlah neutrofil yang bermakna dengan (p>0,05) antara kelompok powder BAG
hari ke-3 dan hari ke-7.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan infiltrasi sel neutrofil
lebih cepat setelah pemberian bioactive glass nano silica abu ampas tebu
dibandingkan dengan kelompok yang dipapar caviton. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa BAG nano silica abu ampas tebu dapat menurunkan sel
neutrofil pada gigi tikus yang terinflamasi. | en_US |