Identifikasi Kemampuan Penalaran Ilmiah Siswa Smkn 2 Jember Tentang Rangkaian Listrik Menggunakan Baterai Ganda Pada Pembelajaran Fisika
Abstract
Pada hakikatnya sikap, proses, produk, dan aplikasi pada pembelajaran
fisika tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Siswa diharapkan dapat mengalami
secara nyata sesuai dengan kehidupan sehari-hari sehingga hakikat fisika dapat
dirasakan siswa pada proses pembelajaran. Oleh sebab itu, siswa dituntut untuk
dapat melakukan kegiatan pengulangan pengkajian materi fisika sebagai wujud
pengetahuan proses yang didalamnya bekerja dengan prosedur ilmiah yang secara
tidak langsung menuntut siswa untuk menggunakan kemampuan penalaranya
dalam menjawab persoalan serta masalah berdasarkan argumen yang ilmiah dan
logis. Penalaran merupakan aktivitas berpikir tingkat tinggi untuk menarik suatu
kesimpulan atau membuat pernyataan baru berdasarkan beberapa pernyataan yang
yang telah diasumsikan sebelumnya. Guru sebagai tokoh utama dalam proses
pembelajaran harus mengetahui tingkat kemampuan penalaran ilmiah siswa guna
mengetahui keberhasilan pembelajaran di kelas. Akan tetapi belum banyak studi
empirik tentang kemampuan penalaran ilmiah pada siswa dalam pembelajaran
fisika, terutamanya di SMK Jember. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kemampuan penalaran ilmiah siswa SMKN 2 Jember tentang
rangkaian listrik menggunakan baterai ganda pada pembelajaran fisika.
Peneitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Responden penelitian ini adalah siswa kelas X SMKN 2
Jember jurusan desain pembangunan yang berjumlah 107 siswa. Tes yang
digunakan yaitu tes tulis yang diadaptasi dari jurnal penalaran ilmiah siswa pada
rangkaian listrik yang menggunakan baterai ganda. Soal tes sebanyak 3 soal uraian
yang mengandung pola penalaran ilmiah yang terdiri dari penalaran proporsional, penalaran korelasi, penalaran konservasi, dan penalaran hipotesis deduktif. Setelah
siswa mengerjakan soal tes dilakukan wawancara guna memperkuat data yang
didapat dari hasil tes.
Hasil penelitian kemampuan penalaran ilmiah materi rangkaian listrik
dengan menggunakan baterai ganda pada siswa di SMKN 2 Jember menunjukkan
kategori rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan kategori pola yang paling banyak
diperoleh siswa pada tiap indikator pola penalaran ilmiah. Pada kemampuan
penalaran proporsional siswa mempunyai nilai persentase sebesar 48,03%, pada
kemampuan penalaran korelasi siswa mempunyai nilai persentase sebesar 51,16%,
pada kemampuan penalaran konservasi siswa mempunyai nilai persentase sebesar
30,32%, dan pada kemampuan penalaran hipotesis deduktif siswa mempunyai nilai
persentase sebesar 14,61%. Identifikasi pada tiap indikator penalaran ilmiah siswa
di SMKN 2 Jember memiliki capaian tertinggi pada pola penalaran korelasi dan
capaian terendah kemampuan penalaran ilmiah pada penalaran hipotesis deduktif.
Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara siswa setelah diberikan kunci jawaban
menunjukkan bahwa semua siswa tidak mengetahui bahwa pada soal hipotesis
dedutif mempunyai indikator pola yang harus diisi dan menyebabkan capaian siswa
tergolong sangat rendah pada penalaran hipotesis deduktif.