KAIIAN PARAMETER VEGETATIF DAN GENERATIF PADA BEBERAPA GENOTIPE KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP KEKERINGAN DENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN PEG
Abstract
Produksi kedelai di Indonesia tergolong rendah, sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri. Rendahnya produktivitas kedelai di Indonesia disebabkan kedelai diusahakan dalam lingkungan tumbuh yang kurang sesuai untuk usaha tani kedelai secara optimal, seperti lahan kering. Dengan pengujian beberapa genotipe kedelai pada fase vegetatif dan generatif dengan cekaman kekeringan diharapkan diperoleh varietas kedelai yang tahan kering atau dapat berproduksi baik pada lahan kering.
Tujuan penelitian adalah : 1. menentukan varietas kedelai yang memiliki pertumbuhan vegetatif dan generatif paling baik, 2. menentukan peralkuan cekaman kekeringan yang paling berpengaruh terhadap tanaman kedelai pada fase vegetatif dan generatif, dan 3. menentukan pengaruh interaksi antara varietas dengan perlakuan cekaman kekeringan. Percobaan dilakukan di Green House Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember mulai Mei - Oktober 2006 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial 2 faktor dengan ulangan sebanyak 3 kali. Faktor Varietas terdiri dari : Galunggung, Leuser, Willis dan Lokon. Faktor Cekaman Kekeringan terdiri dari : CO, Cl, C2 dan C3. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, berat kering tanaman, rasio berat kering akar dan tajuk, laju pertumbuhan relatif, indeks cekaman, jumlah bintil akar dan jumlah bintil akar efektif. Untuk parameter generatif yaitu : indeks panen, indeks cekaman, jumlah polong per tanaman, iumlah polong isi per tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah biji per tanaman, berat 100 biji per tanaman, hasil biji per tanaman, berat kering total tanaman, panjang akar, volume akar dan jumlah bintil akar.