Pengaruh Granula Ekstrak Biji Srikaya (Annona Squamosa L.) Terhadap Morfologi, Histologi Usus Halus, Dan Perubahan Fisik Tikus Putih (Rattus Norvegicus B.) Serta Pemanfaatannya Sebagai Komik Strip
Abstract
Granula ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.) kini telah menjadi bioinsektisida alami dalam penanggulangan larva nyamuk Aedes aegypti L. Kemampuan tumbuhan srikaya sebagai bioinsektisida alami, tidak terlepas dari kandungan senyawa aktif pada tumbuhan famili Annonaceae memberikan efek toksik pada beberapa serangga. Biji srikaya (Annona squamosa L.) mengandung senyawa golongan asetogenin (annonain dan squamosin). Senyawa golongan asetogenin menyebabkan larva nyamuk Aedes aegypti L. Kenyataan tersebut perlu adanya tindakan lanjut dengan pengujian keamanan pada mamalia agar dapat dijadikan sebagai bioinsektisida yang aman bagi lingkungan sekitar khususnya pada mamalia sebagai hewan non target. Tikus putih (Rattus norvegicus B.) galur wistar akan dijadikan sebagai hewan non target dan dilihat morfologi dan histologi dari usus halus serta pengaruhnya terhadap perubahan fisik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh granula ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.) terhadap morfologi dan histologi usus halus tikus putih (Rattus norvegicus B.), menganalisis pengaruh granula ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.) terhadap perubahan fisik tikus putih (Rattus norvegicus B.), dan menganalisis kelayakan komik strip hasil penelitian mengenai pengaruh granula ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.) terhadap morfologi, histologi usus halus dan perubahan fisik tikus putih (Rattus norvegicus B.). Rangkaian penelitian ini dilaksanakan pada 2 tempat. Pemberian granula ekstrak biji srikaya (Annona squamosa) terhadap tikus putih sebagai hewan non target dilaksanakan di Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember sedangkan untuk pengamatan dan pembuatan preparat histologi usus halus tikus putih (Rattus norvegicus B.) dilaksanakan di Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Penelitian diawali dengan identifikasi fitokimia pada granula ekstrak biji srikaya, kemudian dilakukan aklimasi pada tikus putih yang merupakan tikus putih galur Wistar. Kemudian dikonsumsikan granula ekstrak biji srikaya pada tikus putih dengan metode sonde oral selama 14 hari. Dosis granula ekstrak biji srikaya yang diberikan pada tikus putih yakni 1 mg/kgBB, 2 mg/kgBB, 4 mg/kgBB, 8 mg/kgBB sedangkan kontrol negatif menggunakan aquades 2 ml dan kontrol positif dengan pemberian abate 100 mg/kgBB. Pada setiap tiga hari sekali dilakukan pengukuran berat badan, pengamatan kondisi mata, dan kondisi bulu badan tikus putih. Pengamatan kondisi feses dilakukan setiap minggu sekali.
Hasil penelitian menunjukkan morfologi usus halus kelompok perlakuan yang dilihat dari kondisi warna yang dibandingkan dengan kontrol negatif tidak menunjukkan perbedaan yakni berwarna merah muda. Pada pengamatan histologi kelompok perlakuan tidak terdapat kerusakan vili, tidak adanya edema dan tidak terdapat kerusakan mukosa sel usus yang dibandingkan dengan kontrol. Sel usus halus tersusun secara teratur dan rapi dengan pengamatan perbesaran 40X hingga 400X. Pengamatan kondisi perubahan fisik tikus putih dilakukan dengan skoring yang membandingkan dengan kontrol. Pada pengamatan kondisi mata, keseluruhan perlakuan mendapatkan nilai skor 0 yang memiliki arti bahwa kondisi mata tikus putih normal, bewarna merah, tidak sayu dan tidak mengeluarkan eksudat. Pada pengamatan kondisi bulu badan keseluruhan perlakuan mendapatkan nilai skor 0 yang memiliki arti bahwa bulu badan normal, tidak kusam, tidak kasar, dan tidak rontok. Pada pengamatan kondisi feses dari keseluruhan perlakuan yang dibandingkan dengan kontrol memperoleh nilai skor 0 yang mengartikan bahwa kondisi feses tikus putih normal, berbentuk lonjong, bewarna hitam dan keras. Hasil penelitian kemudian dilanjutkan dengan pembuatan komik strip sebagai bahan informasi masyarakat yang menarik dan di validasi oleh satu ahli materi, satu ahli media dan dua pengguna. Hasil validasi tersebut didapatkan rata-rata penilaian sebesar 86,3% yang berarti bahwa komik strip yang dibuat layak dan dapat dimanfaatkan di lapangan sebagai bahan informasi masyarakat umum.