Show simple item record

dc.contributor.advisorDAFIK
dc.contributor.advisorSUSANTO
dc.contributor.authorWAHYUNI, Andriani Eka
dc.date.accessioned2018-07-27T06:44:38Z
dc.date.available2018-07-27T06:44:38Z
dc.date.issued2018-07-27
dc.identifier.nim110210101053
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86578
dc.description.abstractPeserta didik tunanetra memiliki kelemahan pada indera penglihatan yang dapat menghambat proses pembelajaran khususnya pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika yang memiliki kajian abstrak memerlukan kemampuan visualisasi. Kajian abstrak dalam pembelajaran matematika yaitu geometri. Jika peserta didik normal mempelajari materi geometri dengan metode ceramah dengan disertai pemvisualisasian tentang materi geometri, maka terdapat perbedaan pada pelaksanaan pembelajaran materi geometri oleh peserta didik tunanetra. Peserta didik tunanetra mempelajari materi geometri, khususnya bangun datar dengan cara mengoptimalkan indera selain indera penglihatan. Indera yang digunakan selain indera penglihatan dalam pembelajaran yaitu indera peraba dan indera pendengar. Sehingga, dalam pelaksanaan pembelajaran pada peserta didik tunanetra dibutuhkan suatu media atau alat bantu untuk menunjang peningkatan fungsi indera peraba dan indera pendengar. Alat bantu yang umum digunakan oleh peserta didik penyandang tunanetra dalam mendukung fungsi indera peraba pada pelaksanaan pembelajaran yaitu Braille. Selain braille, sudah terdapat media yang telah digunakan dalam pembelajaran matematika yang fokus dalam pemvisualisasian materi geometri bidang datar misalnya di SLB Yayasan TPA Jember. Media pada sekolah tersebut sudah mengoptimalkan indera peraba, namun belum mengoptimalkan indera pendengar. Oleh karena itu, pengoptimalan dua indera dengan menggabungkan media yang mendukung pengoptimalan indera peraba yaitu braile dengan sensor sentuh dan media yang mendukung pengoptimalan indera pendengar yaitu audio, akan mendukung pelaksanaan pembelajaran matematika subpokok bahasan geometri untuk peserta didik tunanetra. Penggabungan dua media ini dibantu oleh mikrokontroller yang merupakan suatu komponen elektronik yang dapat mengubah rangsang berupa sentuhan menjadi audio. Tujuan penelitian untuk proses dan hasil perancangan media pembelajaran matematika menggunakan sel Braille dengan Output suara berbasis sensor sentuh dan mikrokontroller arduino uno subpokok bahasan persegi, persegi panjang, dan jajar genjang. Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai media yang dapat medukung pelaksanaan pembelajaran peserta didik tunanetra dalam pemvisualisasian materi geometri, khususnya bidang datar. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan dengan menggunakan model Luther. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A SLB-A TPA Bintoro, patrang, Jember. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket dan wawancara. Tahap pertama dalam penelitian luther yaitu tahap concept yang berfungsi untuk menganalisis kebutuhan dengan hasil tujuan pembelajaran yaitu untuk mengenali sifat-sifat persegi, persegi panjang, dan jajar genjang; tujuan media yaitu mengoptimalkan indera peraba dan pendengar; identifikasi peserta didik tunanetra total dan sebagian; serta pemilihan jenis media yang digunakan yaitu multimedia. Tahap Kedua yaitu tahap design yang menghasilkan 11 desain gaya bahasa dan desain struktur braille pada tiap-tiap materi yang berisi sifat-sifat persegi, persegi panjang dan jajar genjang serta diperoleh struktur desain tata letak dan navigasi media. Tahap ketiga yaitu material collecting yang berupa pengumpulan alat dan bahan berupa input yaitu sensor sentuh, stiker vinyl, dan tinta timbul dan output yaitu audio, microSD, mp3shield, headset, serta alat pendukung lain yaitu adaptor, kabel USB, audio dan LCD. Tahap keempat merupakan tahap perakitan alat dan bahan atau assembly. Hasil dari tahap ini adalah Media perancangan I yang kemudian di evaluasi mandiri dalam tahap testing. Revisi Media Perancangan I kemudian di uji validasi oleh ahli media dan materi pembelajaran yang selanjutnya menghasilkan Media Rancangan II. Hasil validasi Media Rancangan II untuk ahli media pembelajaran yaitu 95% sehingga media dikatakan sangat valid. Sedangkan validasi Media Rancangan II untuk ahli materi pembelajaran yaitu 91% sehingga materi dikatakan sangat valid. Media Rancangan II yang telah dinyatakan valid diuji coba pada peserta didik tunanetra. Uji coba kepada peserta didik tunanetra dengan menggunakan wawancara. Hasil dari uji coba peserta didik secara keseluruhan yaitu memiliki volume audio yang terlalu pelan. Sehingga, saran terhadap penelitian yang dikembangkan yaitu dengan menambahkan alat pengontrol volume untuk output berupa audio.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMedia pembelajaranen_US
dc.subjectMatematikaen_US
dc.subjectSel Brailleen_US
dc.subjectMikrokontroler Arduino Unoen_US
dc.titlePengembangan Perancangan Media Pembelajaran Matematika Menggunakan Sel Braille Dengan Output Suara Berbasis Sensor Sentuh Dan Mikrokontroler Arduino Uno Sub Pokok Bahasan Persegi, Persegi Panjang, Dan Jajar Genjang Kelas VII Slb-Aen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record