Analisis Faktor Risiko Varises Tungkai Bawah pada Buruh Perempuan Pemetik Tembakau Kecamatan Ajung Kabupaten Jember
Abstract
Varises tungkai bawah (VTB) adalah vena pada tungkai bawah yang melebar karena inkompetensi katup vena profundus, superfisialis dan/ atau perforantes. Penyakit tersebut sering dijumpai di klinik tetapi masih sedikit perhatian dari para klinisi, karena kelainan ini dianggap ringan dan mortalitasnya yang rendah. Angka kejadian VTB di Indonesia saat ini belum pasti. Gejala VTB berupa nyeri tungkai bawah, rasa berat, kram dan yang paling terlihat yaitu pelebaran pembuluh darah ≥ 3 mm. Komplikasi VTB bisa berupa ulkus hingga congestive heart failure (CHF).
Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional study. Penelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember 2017 di empat gudang tembakau Kecamatan Ajung Kabupaten Jember. Populasi penelitian ini yaitu seluruh buruh perempuan pemetik tembakau yang tercatat bekerja di lokasi tersebut. Sampel penelitian ini yaitu buruh perempuan pemetik tembakau dengan kriteria inklusi bersedia diikutsertakan dalam penelitian, belum pernah mengalami pengobatan VTB, usia > 30 tahun. Kriteria eksklusi sampel penelitian ini adalah menggunakan stoking kompresi saat bekerja dan pernah mengalami trauma di tungkai bawah. Pengambilan sampel dilakukan tidak berdasarkan peluang (non probability sampling) yaitu dengan purposive sampling. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 87 buruh perempuan pemetik tembakau, dengan jumlah sampel didapatkan dengan rumus slovin sebanyak 72 responden.
Penelitian ini melakukan pengambilan data sekunder dan primer. Data sekunder diperoleh dari database buruh yang bekerja di empat gudang tembakau Ajung Jember. Data pimer meliputi usia, lama berdiri, riwayat keluarga, multiparitas kehamilan, overweight, dan penggunaan kontrasepsi hormonal. Data primer diperoleh dari wawancara dan pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan inspeksi tungkai bawah buruh perempuan pemetik perempuan pemetik tembakau dalam posisi berdiri, kemudian difoto dan dikonsultasikan dengan dokter spesialis bedah toraks kardiovaskuler.
Data yang diperoleh dari database buruh, wawancara, dan pemeriksaan fisik kemudian dianalisis dengan tahapan cleaning, coding, entering, dan analisis data menggunakan program SPSS Windows Ver.16.0. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat berupa analisis hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas uji yang digunakan yaitu koefisien kontingensi C.
Variabel bebas penelitian ini yaitu usia, lama berdiri, multiparitas kehamilan, overweight, dan penggunaan kontrasepsi hormonal. Variabel terikat penelitian ini yaitu kejadian VTB dan didapatkan prevalensi di empat gudang tembakau sebanyak 37 (51%) menderita VTB. Setelah dilakukan uji bivariat koefisien kontingensi C, didapatkan hanya variabel usia yang nilainya bermakna terhadap kejadian VTB (p<0,05; OR= 3,053). Variabel lama berdiri, multiparitas kehamilan, overweight, dan penggunaan kontrasepsi hormonal tidak bermakna terhadap kejadian VTB (p>0.05).
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]