Analisis Ion Sianida CN- Pada Air Rendaman Umbi Gadung menggunakan Sequential Injection Analysis dengan Detektor Potensiometri
Abstract
Umbi gadung (Discorea hispida) merupakan salah satu penghasil karbohidrat yang cukup tinggi yaitu sekitar 29,7 gram dalam 100 gram umbi gadung segar (Hariana, 2004). Kendala yang dialami dalam pengolahan umbi gadung adalah adanya zat beracun salah satunya adanya kandungan sianida. Kandungan sianida pada gadung segar yaitu sekitar 469 ppm (Winarno, 2002).
Metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi ion sianida yang sering dilakukan salah satunya metode potensiometri. Metode potensiometri sangat selektif dan sensitif dalam penentuan beberapa senyawa yang dapat mengion terutama untuk senyawa organik (Zielinska et al., 2004), selain itu metode ini juga termasuk salah satu metode yang dapat bekerja dengan baik dalam range deteksi yang luas (Situmorang et al., 1999). Keunggulan SIA ini yaitu jumlah reagen yang dibutuhkan sangat sedikit, analisisnya berlangsung dengan online, cepat dan otomatis serta tidak menghasilkan limbah yang cukup banyak, sehingga analisis menggunakan metode ini akan lebih menghemat penggunaan reagen serta ramah lingkungan.
Penelitian SIA Potensiometri untuk ion sianida dilakukan dengan melakukan optimasi untuk laju alir dan volume ISAB. Laju alir yang digunakan adalah 1.35 mL/detik, 0.50 mL/detik, 0.14 mL/detik dan 0.10 mL/detik, sedangkan volume ISAB yang digunakan adalah 150, 200 dan 250 μL. Hasil optimasi laju alir dan volume ISAB digunakan dalam pengukuran ion sianida pada sampel air rendaman umbi gadung menggunakan SIA potensiometri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju alir optimum adalah 0.14 mL/detik, sedangkan volume ISAB optimum adalah 200 μL. Hasil kalibrasi larutan standar sianida dengan SIA potensiometri menghasilkan persamaan linier yaitu y = -28.789x – 298.87 dengan nilai regresi sebesar 0.9832, sedangkan kalibrasi larutan standar sianida menggunakan metode spektrofotometri menghasilkan persamaan linier y = 0.0058x + 0.1043 dengan nilai regresi sebesar 0.9953. Nilai sensitivitas untuk pengukuran sianida dengan SIA potensiometri sebesar -28.789. SIA potensiometri memiliki limit deteksi sebesar 0.011 ppm sedangkan untuk spektrofotometri sebesar 0.123 ppm. Reprodusibilitas pengukuran ion sianida menggunakan SIA potensiometri menunjukkan bahwa nilai Kv terendah sebesar 0.58% dan nilai Kv tertinggi sebesar 1.01%. Analisis ion sianida menggunakan SIA potensiometri memiliki nilai akurasi sebesar 92-95%.