Show simple item record

dc.contributor.authorWAHYU SHINTYA VIRGIYANTI
dc.date.accessioned2013-12-12T08:20:51Z
dc.date.available2013-12-12T08:20:51Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM081610101011
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8650
dc.description.abstractDensitas (kepadatan) tulang merupakan banyaknya jumlah mineral yang berada pada suatu area tulang. Banyaknya mineral tulang menentukan densitas tulang dan kualitas tulang. Mineral yang banyak terdapat pada tulang adalah kalsium dan fosfor. Makanan tinggi kalsium dan fosfor adalah susu dan ikan. Ikan teri (Stolephorus sp.) merupakan salah satu sumber kalsium tertinggi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa densitas tulang mandibula tikus wistar jantan yang diberi diet tambahan ikan teri lebih tinggi daripada yang tidak mengkonsumsi ikan teri. Penelitian eksperimental laboratoris in vivo ini menggunakan rancangan penelitian post test only control group design. Penelitian dilakukan di bagian Biomedik Laboratorium Fisiologi FKG Universitas Jember dan BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan) Surabaya. Sampel penelitian adalah tikus wistar jantan sebanyak 20 ekor, yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol hanya diberi pakan standar tikus dan aquades steril, sedangkan kelompok perlakuan ditambahkan konsumsi ikan teri dengan sondase oral/hari dengan dosis tiap harinya sebanyak 0,0062gr/hari x BB tikus. Sediaan tersebut diperoleh dari 100gr ikan teri segar yang ditiriskan terlebih dahulu, kemudian dihaluskan menggunakan blender dan disondasekan sesuai dosis pada tikus selama 40 hari. Setiap ekor tikus pada masing-masing kelompok dihitung berat badannya setiap satu minggu sekali sebagai panduan pemberian dosis sediaan ikan teri. Perlakuan diberikan selama 40 hari, kemudian tikus pada seluruh kelompok didekaputasi dan dilakukan pembedahan serta pengambilan sampel tulang mandibula. Selanjutnya sampel dikeringkan, kemudian dilakukan foto rontgen. Foto rontgen yang digunakan adalah foto toraks secara digital. Pengukuran densitas angulus mandibula dari foto rontgen dengan densitometer. Satuan nilai densitas adalah optical density (OD). Analisa data dengan uji Kolmogorov-Smirnov, uji Levene, dan uji-T. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara densitas tulang mandibula kelompok yang tidak mengkonsumsi ikan teri dengan kelompok yang mengkonsumsi ikan teri. Kelompok yang mengkonsumsi ikan teri densitas tulang mandibula lebih tinggi daripada kelompok yang tidak mengkonsumsi ikan teri. Peningkatan densitas tulang mandibula tikus wistar yang mengkonsumsi ikan teri tersebut dimungkinkan karena komponen yang terdapat pada ikan teri. Kandungan pada ikan teri yang dapat membantu metabolisme tulang antara lain protein dan bermacam mineral (kalsium, dan fosfor). Protein dalam ikan teri dicerna dalam lambung oleh pepsin, yang nantinya akan diserap dalam bentuk asam amino dan dihantarkan ke darah, semua molekul asam amino masuk ke dalam sel, kemudian asam amino bergabung satu sama lain dengan ikatan peptida untuk membentuk protein sel yaitu kolagen. Kolagen memberikan elastisitas tulang dan kemampuan untuk menyerap energi saat deformasi mekanik, selain itu kolagen bertanggung jawab menjaga integritas struktur tulang. Kalsium dan fosfor dalam ikan teri diduga mampu meningkatkan densitas tulang, karena pemberian tambahan kalsium meningkatkan konsentrasi kalsium esktraselular. Peningkatan konsentrasi kalsium ekstraselular ini dapat memicu mobilisasi dan proliferasi osteoblas sebagai sel pembentuk tulang. Peningkatan ini meningkatkan sintesa matriks tulang. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan, diet tambahan ikan teri dapat meningkatkan densitas tulang mandibula pada tikus wistar jantan. Dengan demikian, ikan teri mungkin dapat digunakan sebagai makanan yang mampu meminimalisasi terjadinya fraktur tulang dan pengeroposan tulang. Ditinjau dari manfaatnya yang baik untuk tulang, khususnya tulang anak-anak yang diperlukan pada masa pertumbuhan, maka diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menciptakan makanan berbahan dasar ikan teri yang disukai anak-anak (misalnya, nuget).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101011;
dc.subjectTULANG MANDIBULA, IKAN TERIen_US
dc.titleDENSITAS TULANG MANDIBULA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET TAMBAHAN IKAN TERI (Stolephorus sp.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record