dc.description.abstract | Perkembangan teknologi di dunia sekarang ini telah merambah ke dunia
konstruksi. Perkembangan ini diharapkan dapat membantu tercapainya efisiensi
biaya, waktu dan mutu yang diinginkan. Agar tercapainya efisiensi biaya, waktu
dan mutu tersebut maka perlunya pemilihan suatu metode pelaksanaan suatu
proyek konstruksi. Dengan adanya perkembangan di bidang konstruksi maka
memungkinkan perusahaan jasa konstruksi berinovasi mengganti perancah
(scaffolding) dengan perancah dari profil baja yang di modifikasi.
Proyek Tunjungan Plaza 6 merupakan proyek konstruksi supermall yang
cukup kompleks sehingga pengerjaannya membutuhkan metode pelaksanaan yang
harus dikontrol dengan sangat baik. Dalam kasus ini proyek Tunjungan Plaza 6
merencanakan sebuah struktur Transfer Beam Column dengan ukuran panjang 24
meter, lebar 1,4 meter dan tinggi 4 meter. Salah satu metode pelaksanaan yang
perlu menjadi perhatian adalah metode pelaksanaan perancah pada struktur
Transfer Beam Column.
Metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu mengidentifikasi dimensi
profil baja yang efisien untuk digunakan sebagai perancah baja modifikasi
(megatruss) yang menopang struktur Transfer Beam Column. Sehingga dapat
dilakukan perhitungan analisa biaya produksi (cost product) yang minimum dan
optimal.
Mutu baja yang digunakan untuk struktur perancah baja modifikasi
(megatruss) adalah BJ-37. Batang profil 1 menggunakan profil Castellated Beam
(Honeycomb) 1200.300.14.26. Batang profil 2 menggunakan profil WF
400.400.13.21. Batang profil 3 menggunakan profil WF 350.350.12.19. Batang
profil 4 menggunakan profil WF 350.350.12.19. Batang profil 5 menggunakan profil WF 300.150.5,5.8. Batang profil 6 menggunakan profil WF 250.250.9.14.
Batang profil 7 menggunakan profil WF 350.350.12.19. Batang profil 8
menggunakan profil WF 350.350.12.19. Batang profil 9 menggunakan profil WF
250.250.9.14. Batang profil 10 menggunakan profil WF 250.250.9.14. Batang
profil 11 menggunakan profil WF 250.250.9.14.
Dari perhitungan profil tersebut diatas maka didapatkan hasil perhitungan
Rencana Anggaran Biaya (bahan, alat dan upah tenaga kerja) untuk biaya
produksi yang minimum yaitu sebesar Rp. 3.623.026.584. Hasil tersebut
berkurang sebesar 20,05% dari biaya produksi berdasarkan penggunaan profil
yang telah di aplikasikan atau terpasang di lapangan yaitu sebesar
Rp. 4.531.622.583. | en_US |