dc.description.abstract | Kemiskinan merupakan masalah sosial yang hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini terjadi karena keterbatasan akses ekonomi yang dialami masyarakat sehingga mereka kesulitan memperoleh pendapatan. Sektor informal merupakan salah satu cara masyarakat ekonomi menengah kebawah untuk memperoleh pendapatan, karena melalui sektor informal mereka dapat menghasilkan pendapatan dengan keterampilan yang dimiliki dengan menggunakan tekonologi yang sederhana, sumber modal yang sedikit, tidak memerlukan pendidikan formal. Salah satu sektor informal yang ada di Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember adalah buruh penyadap karet. Rendahnya pendapatan yang dihasilkan oleh buruh penyadap karet menyebabkan para buruh penyadap karet kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Berbagai cara dilakukan buruh penyadap karet untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk Mendeskripsikan Strategi Survival Buruh Penyadap Karet Dalam Memenuhi Kebutuhan Pokok Keluarga Di Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penentuan lokasi penelitian dengan menggunakan metode purposive area. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah buruh penyadap karet di Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember. Dalam penelitian ini menggunakan jenis data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, observasi dan dokumen. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis data kualitatif dengan penjelasan deskriptif. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa buruh penyadap karet di Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember menggunakan tiga strategi survival sekaligus agar tetap bisa bertahan hidup di tengah keterbatasan yang mereka miliki. Strategi tersebut adalah strategi aktif, strategi pasif dan strategi jaringan. Strategi aktif yang dilakukan buruh penyadap karet yaitu dengan melakukan diversifikasi pekerjaan seperti menjadi perantara jual beli motor, buruh bangunan dan angon kambing. Strategi aktif lain yang dilakukan buruh penyadap karet yaitu melibatkan anggota keluarga seperti istri dan anak yang sudah cukup umur untuk bekerja. Strategi pasif yang dilakukan buruh penyadap karet adalah dengan menerapkan pola hidup hemat, seperti menerapkan menu makan yang sederhana, membeli pakaian hanya menjelang lebaran dan membeli pakaian bekas yang masih layak pakai, memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh PTPN XII, membeli seragam dengan ukuran yang besar agar dapat dipakai bertahun-tahun, untuk kebutuhan kesehatan memilih membeli obat atau jamu diwarung, memanfaatkan program BPJS kesehatan, sedangkan untuk kebutuhan sosial, buruh penyadap karet menyumbang dengan bahan-bahan pokok. Selain strategi tersebut, buruh penyadap karet juga menerapkan strategi pasif dengan cara menabung. Strategi jaringan yang dilakukan buruh penydap karet adalah mengikuti perkumpulan sosial seperti pengajian yang diadakan setiap jumat, meminjam uang kepada tetangga atau mandor, menjual barang berharga kepada tetangga atau sesama buruh penyadap karet.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa buruh penyadap karet di Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember ditemukan fakta, bahwa buruh penyadap karet menerapkan strategi survival dalam melangsungkan hidupnya yaitu: strategi aktif, strategi pasif dan strategi jaringan. | en_US |