dc.contributor.author | Digdo Listyadi, S | |
dc.date.accessioned | 2013-12-12T08:11:44Z | |
dc.date.available | 2013-12-12T08:11:44Z | |
dc.date.issued | 2013-12-12 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8643 | |
dc.description | Info lebih lanjut hub:
Lembaga Penelitian Universitas Jember
Jl. Kalimantan No.37 Jember telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818 | en_US |
dc.description.abstract | Di Indonesia penggunaan pompa kalor sebagai alat bantu pengeringan sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh Supranto (1998) dengan fluida kerja RI 14 dan dengan pemanas air heater ( listrik). Telah menghasilkan hasil yang memuaskan. Namun demikian, perlu dikembangkan lagi dengan pemanas yang bukan bersumber dari energi listrik. Disamping itu, pemakaian retrigeran RI 14 kurang dikenal oleh kebanyakan masyarakat. Sebaliknya refrigeran R22 memiliki kelebihan-kelebihan dengan nilai viskositas dan daya hantar lebih tinggi (ASHRAE, 1997).
Bahan hasil pertanian yang dimaksud disini adalah : jahe, temulawak dan kunir. Kedua bahan ini biasanya digunakan untuk bahan dasar jamu. Jika bahan-bahan tersebut dikeringkan dengan suhu dan kelembaban udara yang tinggi maka komposisi kimiawinya akan berubah, lapi jika dikeringkan dengan suhu udara dan kelembaban yang rendah komposisi kimiawinya akan cenderung tetap. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Muda-2006 | en_US |
dc.publisher | PS. Teknik'06 | en_US |
dc.subject | pengeringan | en_US |
dc.subject | pengeringan hasil pertanian | en_US |
dc.subject | PEMANAS ENERGI SURYA | en_US |
dc.title | PENGERINGAN BAHAN HASIL PERTANIAN MENGGUNAKAN POMPA KALOR DENGAN REFRIGERAN R22 DAN PEMANAS ENERGI SURYA | en_US |