Tindak Ilokusi pada Acara Komedi "Kelas Internasional" di Stasion NET.TV"
Abstract
Tindak ilokusi adalah tindakan dalam mengucapkan tuturan yang
mengandung suatu maksud. Dalam mengidentifikasi maksud tersebut diperlukan
konteks tutur seperti mempertimbangkan siapa penutur dan mitra tutur, kapan dan
dimana tindak tutur itu terjadi. Fenomena tindak ilokusi ini juga sering dijumpai
dalam berbagai acara komedi di televisi. Salah satu acara komedi yang menghibur
masyarakat Indonesia adalah “Kelas Internasional”. Acara komedi “Kelas
Internasional” dipilih sebagai objek penelitian karena acara komedi ini memiliki
konsep acara yang berbeda dengan format lawak lainnya, menghadirkan pemainpemain
dari berbagai negara yang dipadukan dalam sebuah kehidupan di sekolah
internasional. Di samping itu, setelah dilakukan observasi pada tayangan Juni
2015 banyak ditemukan tuturan pemain Kelas Internasional yang memiliki
maksud berbeda dengan apa yang dituturkannya, maksud tuturan tersebut dapat
terlihat dengan memperhatikan konteks yang ada dalam peristiwa tutur acara
komedi “Kelas Internasioal”.
Berdasarkan masalah tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini
mencakup dua rumusan masalah, yaitu 1) Jenis-jenis tindak ilokusi apa sajakah
yang digunakan pada acara “Kelas Internasional” di Stasiun NET.TV?, 2)
Bagaimanakah fungsi tindak ilokusi yang terdapat pada acara “Kelas
Internasional” di Stasiun NET.TV? Adapun tujuan penelitian ini, yaitu 1)
Mendeskripsikan jenis-jenis tindak ilokusi apa sajakah yang digunakan pada acara
“Kelas Internasional” di Stasiun NET.TV, dan 2) Mendeskripsikan fungsi tindak
ilokusi yang digunakan pada acara “Kelas Internasional” di Stasiun NET.TV.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif, sedangkan
jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Data dalam penelitian ini
berupa segmen-segmen tutur dalam peristiwa tutur acara komedi “Kelas
Internasional” beserta konteksnya yang mengindikasi tindak ilokusi. Sumber data
dalam penelitian ini diunduh dari sebuah situs internet (youtube), berupa video
audiovisual acara komedi “Kelas Internasional” di NET.TV, tayangan Juni 2015.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
dokumentasi, teknik observasi dan teknik simak catat. Teknik analisis data yang
diterapkan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kontekstual yakni
dengan mengaitkan segmen tutur dengan konteks-konteks yang ada. Pada analisis
data ini dibagi menjadi 3 alur kegiatan, yakni reduksi (penyeleksian data dan
pengodean data), penyajian data dan penarikan kesimpulan. Prosedur yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam acara komedi kelas
Internasional di stasiun NET.TV terdapat (1) Jenis-jenis tindak ilokusi yang
meliputi: a) Tindak asertif (terdiri atas memberitahu, menjelaskan), b) Tindak
direktif (terdiri atas meminta, meminta ijin, meminta perhatian, memperingatkan,
melarang, memohon, menyarankan, menyuruh), c) Tindak komisif (mengancam,
menawarkan, menjanjikan), d) Tindak Ekspresif (mengejek, merayu, memuji,
mencurigai, mengeluh), e) Tindak Deklarasi (memutuskan, menentukan,
mengijinkan). Dari ke-5 jenis tindak ilokusi tersebut, jenis yang paling banyak
digunakan pada acara komedi kelas Internasional di stasiun NET.TV adalah jenis
tindak direktif. (2) Fungsi tindak ilokusi yang ditemukan pada acara komedi kelas
internasional di stasiun NET.TV meliputi: a) Kompetitif (menyuruh, meminta ijin,
meminta bantuan, memohon), b) Konvivial (menawarkan, menyarankan), c)
Kolaboratif (mengumumkan, menginformasikan, melaporkan), d) Konfliktif
(memarahi, menyuruh, mengancam). Dari ke-4 fungsi tindak ilokusi tersebut,
fungsi yang paling banyak digunakan pada acara komedi kelas internasional di
stasiun NET.TV adalah fungsi kompetitif.
Saran yang dapat diberikan setelah dilakukan penelitian ini, yaitu (1) Bagi
peneliti selanjutnya yang sebidang dan seilmu, hasil penelitian ini hanya terbatas
pada jenis dan fungsi dalam tindak ilokusi. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya
yang berminat meneliti penelitian sejenis dapat mengembangkan aspek-aspek lain
yang tidak terjangkau dalam penelitian ini dengan bahasan yang lebih luas, seperti
prinsip kerja sama ataupun efek perlokusi. (2) Bagi guru Bahasa Indonesia SMA
program bahasa, hasil dan pembahasan penelitian ini disarankan dapat dijadikan
salah satu referensi sebagai bahan pengembangan materi pembelajaran, dengan
kompetensi dasar (KD) 10.1 Menggunakan berbagai jenis kalimat secara
pragmatik.