PETA BAKTERI PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RSD Dr. SOEBANDI JEMBER
Abstract
ICU (Intensive Care Unit) adalah bagian dari rumah sakit dengan staf dan
perlengkapan khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan, dan terapi pasien
yang menderita penyakit atau penyulit-penyulit yang mengancam jiwa atau
potensial mengancam jiwa dengan prognosis buruk. Kondisi pasien yang di rawat
di ICU mengalami immunocompromised, bakteri yang resisten antibiotik, super
infeksi virus dan jamur. Mikroorganisme yang berada di rumah sakit lebih
berbahaya dan lebih resisten terhadap obat, sehingga diperlukan antibiotik yang
lebih poten atau suatu kombinasi antibiotik. Semua kondisi ini dapat
meningkatkan resiko infeksi kepada pasien. Pentingnya mengetahui peta bakteri
pada suatu rumah sakit ataupun di negara, adalah dapat mengetahui jenis bakteri,
tindakan atau terapi yang akan dilakukan serta mengetahui resistensi bakteri
terhadap terapi yang akan diberikan dokter kepada pasien.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
mengambil data primer yaitu hasil pemeriksaan kultur darah pasien rawat inap di
ruang ICU RSD. Dr. Soebandi Jember. Kriteria sampel penelitian berupa kultur
darah pada pasien di ICU RSD. Dr. Soebandi Jember yang diambil perawat ICU
RSD. Dr. Soebandi Jember, pengambilan sampel dilakukan pada waktu pagi hari.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total
sampling. Penelitian ini bertempat di ruang ICU RSD. Dr. Soebandi Jember dan
Laboratorium Parahita diagnostic center.
Hasil penelitian yang diperoleh dari pemeriksaan kultur darah pada pasien
rawat inap di ruang ICU (Intensive Care Unit) didapatkan bakteri Staphylococcus
xylosus, Staphylococcus epidermidis, Enterobacter cloacea dan
Stenotrophomonas maltophilia. Dengan jumlah presentase bakteri terbanyak
Staphylococcus xylosus muncul sebanyak 5 (55,60%) dan bakteri lain
Staphylococcus epidermidis, Enterobacter cloacea dan Stenotrophomonas
maltophilia sebanyak 1 (11.10%). Peta bakteri antibiotik menunjukkan jumlah
sensitivitas tertinggi adalah Chloramphenicol, Amoxiclav, Vancomycin, dan
Tetracycline, sedangkan untuk antibiotik yang menunjukkan jumlah resistensi
tertinggi adalah Ceftriaxone, Erythromycin dan Azithromycin.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]