Show simple item record

dc.contributor.authorZuyyina Khoiriyah Rohim
dc.date.accessioned2013-12-12T07:46:54Z
dc.date.available2013-12-12T07:46:54Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM060210191234
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8634
dc.description.abstractPenilaian hasil belajar meliputi 3 aspek yaitu, kognitif, psikomotorik, dan afektif. Aspek psikomotorik pada matematika salah satunya adalah melukis segitiga. Perangkat/alat penilaian untuk melukis segitiga masih belum tersedia sehingga perlu dikembangkan instrumen keterampilan melukis segitiga yang menghasilkan dua buah instrumen, yaitu instrumen keterampilan melukis segitiga yang akan digunakan oleh siswa sekolah menegah pertama (SMP) serta instrumen penskoran keterampilan melukis segitiga yang digunakan akan oleh guru. Proses pengembangan yang dilakukan mengikuti 5 (lima) tahapan pengembangan model perancangan pendidikan dari Plomp yang disajikan secara teoritis dengan memadu tahapan pengembangan material (produk) oleh Nieveen dengan memperhatikan 3 aspek kualitas, yakni aspek kevalidan, aspek kepraktisan, dan aspek keefektifan. Kelima tahapan tersebut adalah tahap investigasi awal, tahap perancangan (desain), tahap realisasi (konstruksi), tahap tes, evaluasi, dan revisi serta tahap implementasi. Dari hasil uji kesahihan, instrumen keterampilan melukis segitiga dan pesnkorannya telah mencapai kriteria kesahihan dengan kategori tinggi dengan koefisien validitas instrumen keterampilan melukis segitiga adalah 0,80 dan koefisien validitas untuk instrumen penskoran keterampilan melukis segitiga mencapai 0,71. Dari hasil angket, 23 siswa/praktisi menyatakan setuju dengan adanya instrumen keterampilan melukis segitiga sehingga nilai kepraktisan mencapai 100%. Hal ini mnunjukkan bahwa instrumen keterampilan melukis segitiga telah memenuhi kriteria kepraktisan. Alasan yang diberikan oleh siswa/praktisi menyatakan setuju adalah karena dengan adanya instrumen viii keterampilan melukis segitiga dapat membantu dan memudahkan siswa dalam melukis segitiga dengan baik dan benar. Sedangkan dari 3 guru yang menjadi praktisi pada instrumen penskoran ini terdapat 3 guru yang menyetujui adanya instrumen penskoran keterampilan melukis segitiga, sehingga persentase kepraktisan mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penskoran keterampilan melukis segitiga telah memenuhi kriteria kepraktisan. Alasan ketiga praktisi menyatakan setuju adalah karena instrumen penskoran keterampilan melukis segitiga dapat membantu guru matematika SMP dalam memberi skor pada hasil melukis segitiga yang dilakukan oleh siswa sehingga pemberian nilai tidak dipengaruhi oleh subjektifitas penilai/guru. Dari hasil uji efektifitas, instrumen keterampilan melukis segitiga dan penskorannya telah memenuhi kriteria keefektifan. Hasil perhitungan keefektifan penerapan instrumen keterampilan melukis segitiga untuk soal nomor 1 sampai nomor 6, berturut-turut 100%; 99,43%; 100%; 89,43%; 97,8%; 82,67%. Untuk hasil perhitungan keefektifan untuk tahapan melukis adalah 100%. Hasil perhitungan keefektifan penerapan instrumen penskoran keterampilan melukis segitiga untuk soal nomor 1 sampai nomor 6, berturut-turut 100%; 100%; 100%; 99,43%; 100%; 100%. Sedangkan hasil pehitungan keefektifan untuk pemberian skor pada tahapan melukis adalah 100%. Oleh karena itu, adanya instrumen keterampilan melukis ini dianggap layak untuk diimplementasikan karena telah memenuhi kriteria kesahihan, kepraktisan, dan keefektifan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210191234;
dc.subjectINSTRUMEN KETERAMPILAN, MELUKIS SEGITIGAen_US
dc.titlePENGEMBANGAN INSTRUMEN KETERAMPILAN MELUKIS SEGITIGA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record