dc.description.abstract | Kopi menjadi salah satu tanaman perkebunan yang penting dan memiliki nilai
ekonomis tinggi. Produksi kopi merupakan penyokong perekonomian melalui basis
produksi bahan-bahan mentah dan basis penyerapan tenaga kerja. Pemahaman terhadap
mutu kopi dapat berbeda mulai tingkat produsen hingga konsumen. salah satu
parameter kualitas kopi adalah kemurnian. Kurangnya kriteria fisik seperti bilagan
cacat, telah mengganggu objektifitas evaluasi kopi larut. Terutama saat diimpor dari
negara produsen, dimana tidak ada pengawasan terhadap persediaan yang dapat dicapai
dengan mudah dan hanya menggunakan uji rasa untuk mengindikasikan kualitas
produk tersebut. Pada penelitian ini dilakukan penentuan kemurnian serbuk kopidengan
menggunakan instrumen spektrofotometri near infrared. Keuntungan menggunakan
metode spektrofotometri near infrared diantaranya adalah bersifat non destruktif,
jumlah sampel yang dibutuhkan sedikit, hampir semua bentuk sampel dapat diteliti, dan
teknik hampir tidak memerlukan pelarut kimia sehingga lebih ramah lingkungan.
Penentuan kemurnian serbuk kopi dengan metode spektrofotometri near
infrared dan kemometrik ini memerlukan suatu analisis data multivariat (kemometrik)
untuk mengekstrak informasi spektrum yang diperlukan dari spektrum inframerah dan
menggunakan informasi spektrum tersebut untuk aplikasi kualitatif dan kuantitatif
dengan menggunakan perangkat lunak The Unscrambler X 10.2. Teknik yang
digunakan dari metode kemometrik untuk pembuatan model kalibrasi (analisis
kuantitatif) dan model klasifikasi (analisis kualitatif) dalam penelitian ini masingmasing
adalah Support Vector Machines Regression (SVMR) dan Support Vector
Machines Classification (SVMC). Penetapan kadar ini kemudian divalidasi dengan
metode validasi silang (cross validation) Leave-One-Out-Cross-Validation (LOOCV)
dan 2-Fold Cross-Validation. Berdasarkan hasil penelitian, model SVMR dengan spektroskopi NIR
memberikan hasil terbaik dengan nilai R
2
kalibrasi sebesar 0,9854265; R
validasi
sebesar 0,9833276; RMSEC sebesar 3,6002154, dan RMSEV sebesar 3,8462069.
Validasi model juga memberikan nilai yang baik dengan R
2
kalibrasi dan validasi
LOOCV masing-masing kurang lebih sebesar 0,984, sedangkan untuk R
2-FoldCross-Validation
sebesar
0,9913515. Model klasifikasi SVMC yang digunakan pada
pengkategorian antara sampel kopi murni dan kopi campuran menghasilkan akurasi
sebesar 100%.
Model SVMC dan SVMR yang telah terbentuk dan tervalidasi kemudian
diterapkan pada sampel serbuk kopi pasaran. Nilai kadar kopi pada sampel pasaran
kemudian dibandingkan dengan kadar kopi yang diperoleh dari metode NIRKemometrik.
Hasil penetapan kadar kopi sampel pasaran yang diperoleh dan kadar
kopi pada kemasan kemudian diuji dengan Uji Wilcoxon. Dari hasil yang didapatkan,
dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar yang diperoleh tidak memiliki perbedaan yang
bermakna dengan nilai signifikansi 0,043. | en_US |