Show simple item record

dc.contributor.advisorBarid, Izzata
dc.contributor.advisorLestari, Sri
dc.contributor.authorWijayanto, Darmawan Dwi
dc.date.accessioned2018-07-02T03:12:30Z
dc.date.available2018-07-02T03:12:30Z
dc.date.issued2018-07-02
dc.identifier.nimNIM141610101082
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86086
dc.description.abstractPulpa yang terkena jejas akan mengadakan reaksi pertahanan berupa respon inflamasi, sintesa kolagen, dan pembentukan dentin reparatif. Respon awal dari pembentukan dentin reparatif yaitu terbentuknya odontoblast-like cell. Odontoblast-like cell merupakan sel yang dapat membentuk dentin karena respon terhadap karies, trauma, ataupun prosedur restorasi. Dentin yang terbentuk melalui odontoblast-like cell pada umumnya tidak teratur jika dibandingkan dengan dentin primer dan dentin sekunder (Walton, 2008). Bahan yang biasanya dijadikan perangsang pembentukan odontoblast-like cell adalah kalsium hidroksida (CaOH2) dan mineral trioxideaggregate (MTA), tetapi masih memiliki beberapa kekurangan (Gong dkk., 2014). Bahan lain yang bisa merangsang terbentuknya odontoblast-like cell adalah bioactive glass nano silica (Wang dkk., 2014). Meskipun memiliki banyak sekali manfaat, namun untuk mendapatkannya masih sangat sulit dan juga harganya yang relatif mahal. Kandungan terbesar dari komposisi punyusun bioactive glass nano silica adalah silika. Silika banyak terkandung pada abu ampas tebu, tetapi masih belum banyak termanfaatkan. Kandungan yang paling besar dari mineral – mineral tersebut adalah silika sebesar 55,5% (Kristianingrum dkk., 2011) Besarnya kandungan ini berpotensi untuk dijadikan bahan baku pembuatan bioactive glass nano silika (Yusuf, 2014). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pembentukan odontoblast-like cell pada pulpa setelah pemberian bioactive glass nano silica dari abu ampas tebu. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan the post-test control group design. Sampel berupa tikus wistar jantan, gigi M1 rahang atas dipreparasi kemudian diperforasi dengan seujung sonde. Kemudian diaplikasikan bahan sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. Terdapat 4 kelompok penelitian, yaitu : sampel yang dipapar bioactive glass nano silica dari abu ampas tebu selama 14 hari (BAG14), sampel yang dipapar bioactive glass nano silica dari abu ampas tebu selama 28 hari (BAG28), sampel yang hanya ditumpat sementara menggunakan caviton selama 14 hari (C14), sampel yang hanya ditumpat sementara menggunakan caviton selama 28 hari (C28). Kemudian tikus didekapitasi sesuai hari yang telah ditentukan. Selanjutnya gigi dibuat menjadi sedian preparat dengan pengecatan hematoxylin dan eosin. Analisis pembentukan odontoblast-like cell dilakukan dengan menggunakan mikroskop pada perbesaran 400 x. Jumlah odontoblast-like cell dilakukan perhitungan secara manual oleh 3 orang pada 3 lapang pandangan yang berbeda menggunakan aplikasi Image J. Hasil menunjukkan jumlah odontoblast-like cell lebih tinggi pada kelompok yang dipapar bioactive glass nano silica dari abu ampas tebu daripada yang tidak dipapar. Terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan odontoblast-like cell antar kelompok. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bioactive glass nano silica dari abu ampas tebu dapat meningkatkan pembentukan odontoblast-like cell.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141610101082;
dc.subjectPembentukan Odontoblast-like Cellen_US
dc.subjectBioactive Glass Nano Silicaen_US
dc.titleAnalisis Pembentukan Odontoblast-Like Cell Pada Pulpa Setelah Pemberian Bioactive Glass Nano Silica Dari Abu Ampas Tebuen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record