PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Abstract
Seorang guru dituntut untuk selalu bersikap kreatif dan inovatif dalam
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Untuk itu guru membutuhkan
perangkat yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan tidak lupa
mengaitkan konsep-konsep matematika ke dalam kehidupan sehari-hari anak. Salah
satu model pembelajaran yang memperhatikan keterampilan berpikir kritis siswa dan
menuntut keaktifan siswa adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning/PBL). Dalam PBL, matematika tidak dipandang sebagai ilmu jadi
atau bidang kajian yang sudah jadi, tetapi dipandang sebagai sesuatu yang harus
dikonstruksi sendiri oleh siswa.
Perangkat pembelajaran ini dikembangkan dengan pendekatan saintifik model
Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Tujuan
dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan perangkat
pembelajaran pendekatan saintifik model problem based learning untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) SMP kelas VIII.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Rancangan yang
digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada model pengembangan 4-D yang
terdiri atas empat tahap, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan
penyebaran. Kedua jenis data, kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam penelitian
ini. Data kualitatif berupa tanggapan dan saran perbaikan dari validator, praktisi
maupun siswa serta catatan lapangan. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari skor
hasil validasi, skor pada lembar observasi, skor hasil tes hasil belajar materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP kelas VIII serta angket respon siswa.
Kegiatan analisis data digunakan untuk menilai apakah perangkat yang
dikembangkan tersebut telah memenuhi syarat valid, praktis dan efektif.
Dari hasil validasi perangkat pembelajaran diperoleh koefisien validasi 2,85
untuk RPP; 2,92 untuk Lembar Kerja Siswa; 2,76 untuk lembar penilaian aktivitas
siswa; 2,82 untuk lembar penilaian aktivitas guru; 2,90 untuk lembar Tes Hasil
Belajar; dan 2,78 untuk angket respon siswa. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa
perangkat telah memenuhi kriteria valid. Kepraktisan dan keefektifan didapat dari
hasil uji coba lapangan kelompok besar yang dilakukan di SMP Negeri 2 Balung.
Kepraktisan didapat dari hasil observasi aktivitas guru yang menunjukkan nilai
91,7% dengan kriteria baik. Ini berarti bahwa perangkat yang dikembangkan telah
memenuhi kriteria kedua yaitu praktis. Sedangkan keefektifan dinilai dari tiga hal,
yaitu hasil nilai THB siswa yang menunjukkan 97,06% siswa yang tuntas; hasil
observasi aktivitas siswa yang menunjukkan nilai 3,34 yang artinya aktif; dan hasil
respon siswa yang menunjukkan kriteria positif dengan nilai 75,13%. Dari ketiga
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perangkat telah memenuhi kriteria efektif.
Dan karena peneliti kurang memperhatikan kesetaraan antar soal mengakibatkan
peningkatan kemampuan berpikir kritis hanya 35,29% dengan kategori sangat rendah.
Namun peneliti memprediksi perangkat ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis lebih baik lagi karena hasil validasi perangkat yang valid, praktis dan efektif
Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa perangkat pembelajaran
matematika yang dikembangkan pendekatan saintifik model problem based learning
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis ini dapat digunakan untuk membantu
mengatasi permasalahan yang dihadapi guru pada materi Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel (SPLDV) SMP kelas VIII karena telah memenuhi tiga kriteria, yaitu
valid, praktis dan efektif. Selanjutnya, diperlukan uji coba pada sekolah lain yang
berbeda kondisi untuk mendapatkan perangkat yang lebih berkualitas.
Collections
- MT-Mathematic [100]