GETARAN SELURUH TUBUH (WHOLE BODY VIBRATION) DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA OPERATOR ALAT BERAT DI INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
Abstract
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Menjelaskan
keadaan dari obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mencoba
menganalisis kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. Penelitian ini
dilakukan pada operator alat berat di instansi pemerintah Kabupaten Jember.
Dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai dengan Juni 2017. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 30 operator, dengan sampel seluruh operator alat berat di
instansi pemerintah Kabupaten Jember yang berjumlah 30 orang. Dalam penelitian
ini variabel yang diteliti adalah keluhan nyeri punggung bawah dengan melihat
hasil penilaian derajat nyeri menggunakan Visual Analogue Scale, getaran dengan
ix
melihat rata-rata hasil dari pengukuran dengan menggunakan vibration meter, serta
usia, masa kerja, kebiasaan merokok, IMT, kebiasaan olahraga, lama kerja, jenis
alat berat, tahun alat berat dan pemeliharaan dengan melihat hasil dari wawancara
menggunakan kuesioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
tabel distribusi frekuensi dan tabulasi silang untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Berdasarkan faktor individu diketahui lebih banyak responden yang berusia
30-34 tahun dengan mayoritas memiliki masa kerja > 5 tahun. Menurut status
merokok, responden mayoritas terkategori sebagai perokok. Adapun ditinjau dari
kebiasaan olahraga paling banyak memiliki kebiasaan olahraga yang tidak rutin.
Namun operator lebih banyak berada pada kategori IMT normal. Berdasarkan
faktor pekerjaan diketahui bahwa lebih banyak operator yang menggunakan mesin
gilas dengan mayoritas bekerja selama 7 jam per hari. Ditinjau dari tahun alat berat
operator lebih banyak menggunakan alat berat tahun 2006-2010 dengan
pemeliharaan yang memenuhi syarat. Hasil pengukuran whole body vibration nilai
paparan getaran berada di bawah Nilai Ambang Batas (NAB). Namun mayoritas
operator mengeluhkan nyeri punggung bawah dengan intensitas nyeri berat. Hal
tersebut dikarenakan masa kerja yang melebihi 5 tahun dengan kebiasaan merokok
dan rata-rata menggunakan alat berat excavator. Kajian hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada faktor individu, terdapat responden yang berusia 30-34
tahun lebih banyak merasakan keluhan nyeri ringan dengan masa kerja yang > 5
tahun merasakan keluhan nyeri sedang hingga berat. Menurut status merokok,
responden yang merupakan perokok cenderung merasakan keluhan nyeri punggung
bawah pada intensitas nyeri berat. Adapun ditinjau dari kebiasaan olahraga yang
tidak rutin lebih banyak merasakan intensitas nyeri sedang hingga berat. Namun
responden dengan IMT yang normal cenderung banyak merasakan nyeri sedang
hingga berat. Pada faktor pekerjaan, responden yang mengoperasikan jenis alat
berat mesin gilas lebih banyak merasakan keluhan nyeri ringan dengan bekerja
selama 7 jam per hari responden lebih banyak merasakan keluhan nyeri berat.
Ditinjau dari penggunaan tahun alat berat, responden yang menggunakan alat berat
tahun 2006-2010 lebih banyak merasakan keluhan nyeri berat dengan pemeliharaan
alat berat yang memenuhi syarat, akan tetapi masih banyak yang merasakan
keluhan nyeri berat. Berdasarkan hasil pengukuran nilai paparan getaran berada di
bawah Nilai Ambang Batas (NAB), akan tetapi lebih banyak merasakan keluhan
nyeri sedang hingga berat.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan perlu adanya sistem
regulasi kerja sehingga operator yang memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun
mendapatkan penempatan sesuai dengan kemampuan kerja mereka selain menjadi
operator alat berat sedangkan bagi operator yang memiliki kebiasaan merokok
diharapkan mampu mengurangi konsumsi merokok setiap harinya.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]