PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP (Studi Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran Kelas VII SMP Negeri 3 Probolinggo Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011)
Abstract
Kondisi pembelajaran fisika dalam realita di lapangan masih diajarkan
melalui pembelajaran konvensional yang bersumber dari buku dan hanya mentransfer
pengetahuan atau pikiran guru ke dalam pikiran siswa, sehingga rata-rata hasil belajar
fisika siswa tergolong masih rendah. Model pembelajaran kooperatif dengan teknik
SFAE dapat mendorong siswa untuk selalu aktif berpartisipasi, komunikatif, siswa
dilatih untuk bekerja sama dalam memilih cara yang cocok digunakan untuk
menjelaskan kepada temannya, siap mengemukakan pendapatnya sendiri secara
obyektif maupun subjektif, menghargai pendapat orang lain dalam forum diskusi,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa. Tujuan dari penelitian ini
adalah: (1) untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar fisika menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik SFAE dan
menggunakan pembelajaran konvensional; (2) untuk mengetahui aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan
teknik SFAE.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Probolinggo, yang menjadi
populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII. Sampel ditentukan dengan
menggunakan uji homogenitas dari nilai pre tes kelima kelas dan hasilnya homogen.
Langkah selanjutnya yaitu melalui teknik pengundian untuk menentukan sampel
penelitian, diperoleh 1 kelas sebagai kelas eksperimen yang menerima pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik SFAE yakni
kelas VII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol yang menerima pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran konvensional yaitu kelas VII A. Desain penelitian ini
menggunakan desain control group pre-test post-test. Teknik pengumpulan data
meliputi observasi, dokumnetasi, wawancara dan tes. Teknik analisis data yang
digunakan yaitu: (1) uji taraf signifikansi perbedaan antara hasil belajar fisika siswa
menggunakan model pembeljaran kooperatif dengan teknik SFAE dan hasil belajar
fisika siswa menggunakan pembelajaran konvensional; (2) uji aktivitas siswa selama
pembelajaran, berturut, turur menggunakan rumus :
=
−
Σ + Σ
− − 2 1
+ 1
; =
100%
Berdasarkan analisa data, diperoleh ttes > ttabel (5,55 > 2,00). Dengan
demikian hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima, sehingga dapat
dinyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik SFAE dan menggunakan
pembelajaran konvensional pada pembelajaran fisika. Dari analisis data hasil
penelitian untuk uji aktivitas, didapatkan persentase aktivitas siswa selama mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik
SFAE secara klasikal sebesar 82,37% yang termasuk pada criteria aktivitas siswa
yang aktif.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) ada perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar fisika menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan
teknik SFAE dan menggunakan pembelajaran konvensional pada pembelajaran fisika
kelas VII pada materi pokok pengukuran semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 di
SMP Negeri 3 Probolinggo; (2) aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik SFAE pada materi
pengukuran kelas VII SMP Negeri 3 Probolinggo semester ganjil tahun ajaran
2010/2011 termasuk dalam kategori aktif.