KEJADIAN MULTIDRUG RESISTANT TUBERCULOSIS (MDR TB) DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2017
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kejadian MDR TB di
Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2017. Metode penelitian menggunakan
deskriptif kuantitatif dengan total populasiberjumlah 10 responden penderita
MDR TB yang tersebar di 8 puskesmas di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian
dilakukan dengan wawancara secara langsung menggunakan kuisioner untuk
mendapatkan informasi terkait variabel-variabel yang diteliti. Variabel penelitian
terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, pengetahuan
tentang MDR TB, keteraturan berobat, pengawas menelan obat (PMO), jarak ke
pelayanan kesehatan, dukungan keluarga, penyuluhan kesehatan dan petugas
kesehatan.
Hasil penelitian yang didentifikasi dalam faktor predisposisi menunjukkan
bahwa seluruh responden penderita MDR TB berada pada usia 15-58 tahun yang
didominasi oleh laki-laki, tidak bekerja, memiliki tingkat pengetahuan yang
tinggi, jumlah tingkat pendidikan setara antara kategori rendah dan menengah dan
sebagian besar penderita teratur minum obat pada pengobatan sebelumnya. Pada
identifikasi faktor pendukung menunjukkan bahwa 90% penderita MDR TB
beranggapan peran PMO baik dengan akses pelayanan kesehatan mudah yang
mayoritas jarak tempuhnya antara 1 hingga 5 km dan seluruh responden
menyatakan mendapat dukungan keluarga dengan baik. Pada identifikasi faktor
pendorong menunjukkan bahwa 80% penderita mendapatkan penyuluhan
kesehatan terkait MDR TB yang didukung dengan sebagian besar peran dan
pelayanan petugas kesehatan yang baik.
Berdasarkan hasil penelitian ini, petugas kesehatan diharapkan untuk
menjalankan prosedur pengobatan sesuai dengan panduan pengobatan TB bagi
penderita kategori 1 agar tidak terjadi ke kondisi MDR TB dan secara berkala
melakukan contact tracing di masing-masing puskesmas guna deteksi dini dan
penemuan MDR TB di tengah masyarakat.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]