SUSEPTIBILITAS MAGNETIK DAN TEMPERATUR CURIE MATERIAL ALLOY FEROMAGNETIK Co1-xNix MODEL NANOCUBE DAN NANOSPHERE
Abstract
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
1) Bahan Co1-xNix memiliki nilai suseptibilitas magnetik maksimum pada saat
mencapai temperatur Curie. Suseptibilitas magnetik bahan meningkat secara
fluktuatif dengan bertambahnya temperatur hingga mencapai suseptibilitas
magnetik tertinggi. Setelah melewati temperatur Curie suseptibilitas magnetik
bahan akan menurun dan menjadi konstan seriring bertambahnya temperatur.
Variasi komposisi Ni(x) menghasilkan suseptibilitas magnetik yang fluktuatif
pada masing- masing bentuk geometri bahan. Dan bahan berbentuk nanocube
cenderung memiliki nilai suseptibilitas magnetik yang lebih besar daripada
bahan berbentuk nanosphere.
2) Variasi komposisi Ni(x) dan bentuk geometri mempengaruhi nilai temperatur
Curie bahan Co1-xNix. Temperatur Curie bahan paduan Co1-xNix berbentuk
nanocube cenderung lebih besar dibandingkan dengan bahan berbentuk
nanosphere. Temperatur Curie tertinggi diperoleh pada bahan paduan
Co0.9Ni0.1 dengan temperatur Curie sebesar 1275 K untuk bentuk nanocube dan
1250 K untuk bentuk nanosphere.
3) Variasi komposisi Ni(x) mempengaruhi spektrum grafik energi-energi
magnetisasi terhadap temperatur, ditinjau dari besar kecilnya temperatur Curie
bahan paduan Co1-xNix. Ketika komposisi Ni(x) semakin kecil, maka
temperatur Curie yang dihasilkan semakin besar. Sebaliknya ketika komposisi
Ni(x) semakin besar maka temperatur Curie yang dihasilkan semakin
mengecil. Energi-energi akan cenderung konstan setelah melewati titik
temperatur Curie. Selain itu, bentuk geometri ditinjau dari masing-masing
variasi komposisi Ni(x) tidak berpengaruh besar terhadap profil grafik energienergi
magnetisasi bahan.