dc.description.abstract | Perawatan ortodonti berhubungan dengan pengaturan gigi geligi yang tidak
teratur dengan cara menggerakkan gigi geligi ke tempat yang ideal. Mendapatkan
daerah stabil pada tempat yang ideal setelah gigi digerakkan dalam lengkung yang
benar, dibutuhkan suatu alat retensi yang bertujuan untuk mempertahankan hasil
perawatan supaya gigi tidak relaps. Relaps diduga terjadi karena kepadatan tulang
pada daerah tarikan saat proses remodeling belum optimal. Pemadatan pada daerah
tarikan ini dipicu oleh proses osteogenesis. Apabila relaps tidak diatasi, maka gigi
dapat kembali ke posisi awal atau bisa terjadi suatu maloklusi baru. Sehingga
dikatakan bahwa relaps adalah long-term problem and long- term follow-up bagi
dokter gigi dan pasien. Sehingga para ortodontis banyak melakukan penelitian agar
dapat mencegah terjadinya relaps, salah satunya adalah dengan menggunakan bahan
fluor, yaitu Natrium Fluorida (NaF) untuk memadatkan daerah tarikan dengan
meningkatkan proses aposisi. Fluor diduga dapat meningkatkan proses aposisi dengan
meningkatkan proliferasi sel osteoblas. Fluor dapat meningkatkan pembentukan
tulang baru melalui sitokin anti-inflamasi, faktor pertumbuhan, sel osteoklas dan sel
osteoblas. Sel osteoblas mensekresikan Osteoprotegerin (OPG). OPG adalah inhibitor
alami untuk menghambat ikatan Receptor Activator of Nuclear Factor Kappa-β
ligand (RANKL) dengan Receptor Activator of Nuclear Factor Kappa-β (RANK),
sehingga tidak terjadi pembentukan osteoklas dan yang terjadi adalah inaktivasi
osteoklas sehingga tidak terjadi resorpsi tapi terjadi osteogenesis. Sehingga OPG ikut
berperan dalam proses osteogenesis, maka peneliti tertarik untuk meneliti ekspresi. | en_US |