PENDEKATAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI PLUS SUKOWONO TAHUN AJARAN 2009/2010
Abstract
Pembelajaran fisika merupakan pembelajaran dimana siswa tidak sekedar
menghafalkan rumus tetapi lebih ditekankan pada proses terbentuknya pengetahuan
dan penguasaan konsep. Pada proses pembelajaran fisika, siswa dituntut untuk dapat
membangun pengetahuan dalam dirinya sendiri dengan peran aktifnya selama proses
belajar mengajar berlangsung. Namun tidaklah demikian pembelajaran yang terjadi di
SMA Negeri Plus Sukowono. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis
terhadap guru bidang studi fisika di SMA Negeri Plus Sukowono menyimpulkan
bahwa aktivitas pembelajaran fisika di kelas X-3 SMA Negeri Plus Sukowono masih
rendah. 55 % siswa yang aktif menyimak penjelasan guru; 44 % siswa yang aktif
mencatat; 27 % siswa yang aktif bertanya; dan 40 % siswa yang aktif menjawab
pertanyaan. Hasil evaluasi belajar pun menunjukkan bahwa nilai hasil belajar mata
pelajaran fisika masih rendah di kelas X-3 SMA Negeri Plus Sukowono. Hal ini
berdasarkan nilai Ulangan Harian (UH) bab suhu dan kalor semester genap tahun
ajaran 2009/2010. Hanya 30 % siswa yang nilainya ≥70 sedangkan 70 % siswa
mendapat <70. Padahal seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai
skor 70 dari skor maksimal 100 dan suatu kelas dinyatakan tuntas apabila terdapat
minimal 70% siswa telah mencapai ketuntasan individual. Jika nilainya di bawah
standar ketuntasan minimal maka dinyatakan siswa tersebut belum menguasai
kompetensi dasar yang telah ditetapkan sekolah atau dengan kata lain siswa tidak
tuntas.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran melalui
pendekatan active learning dengan strategi quiz team untuk meningkatkan hasil
belajar fisika di SMA Negeri Plus Sukowono. Strategi ini memiliki kelebihan yaitu
dapat meningkatkan tanggung jawab siswa tentang materi yang dipelajari melalui
cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan.
Penelitian ini dilakukan di kelas X-3 SMA Negeri Plus Sukowono. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan analisis deskriptif, sedangkan persentase aktivitas belajar digunakan
untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa antara pembelajaran pada siklus
I dan siklus II. Persentase ketuntasan hasil belajar digunakan untuk mengetahui
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa antara pembelajaran pada siklus I dan
siklus II.
Data hasil observasi memperlihatkan bahwa aktivitas belajar siswa sesudah
dilaksanakan tindakan pada siklus I telah mengalami peningkatan yaitu ditunjukkan
dengan besarnya persentase secara klasikal aktivitas belajar siswa mencapai 73 % dan
berada pada kategori baik. Sedangkan pada siklus II aktivitas belajar siswa telah
mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan besarnya persentase secara klasikal
aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 85% dan berada dalam kategori sangat
baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada
siklus I dan siklus II secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami
peningkatan dibandingkan dengan sebelum adanya tindakan. Persentase ketuntasan
pada pembelajaran siklus I sebesar 58 % dan pada siklus II sebesar 79 %.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa
pada siklus I dan siklus II secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami
peningkatan dibandingkan dengan sebelum adanya tindakan.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Aktivitas belajar siswa di kelas kelas X-
3 SMA Negeri Plus Sukowono menggunakan pendekatan active learning dengan
strategi quiz team kategori sangat baik; (2) Penerapan pendekatan active learning
dengan strategi quiz team dapat mencapai ketuntasan hasil belajar siswa di kelas X-3
SMA Negeri Plus Sukowono.