Show simple item record

dc.contributor.advisorHERAWATI, Yennike Tri
dc.contributor.advisorUTAMI, Sri
dc.contributor.authorSUANDARU, Yusrizal Fatria
dc.date.accessioned2018-06-21T08:13:54Z
dc.date.available2018-06-21T08:13:54Z
dc.date.issued2018-06-21
dc.identifier.nimNIM152110101243
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85908
dc.description.abstractTuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular dan mematikan yang mengancam kesehatan masyarakat di dunia. Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman Tuberculosis. Pada tahun 2015, Indonesia menduduki peringkat kedua dunia serta TB berpredikat penyakit penyebab kematian nomor dua di Indonesia. Jumlah Pasien TB paru di Jawa Timur 21.475 orang, Kabupaten Jember memiliki kasus tertinggi kedua se-provinsi Jawa Timur sebesar 3127 orang ditahun 2015 dan salah satu kasus tertinggi terdapat di Kecamatan Pakusari dengan Case Notificatian Rate (CNR) 250/100.000 penduduk dan rendahnya kesembuhan pasien 50 orang (73%) serta tingginya angka dropout enam orang (5,4%). Penanggulangan dan pemberantasan TB paru menggunakan pola DOTS, yang menitikberatkan keteraturan pengobatan TB dengan dosis obat yang tepat melalui pengawasan langsung. Namun, berbagai masalah ditemukan seperti peran Pengawas Minum Obat yang masih lemah, hal ini diakibatkan karena rendahnya tingkat pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang penyakit TB beserta penanggulangannya 145 orang (69%) berdasarkan survey cepat Rumah Sakit Paru Jember tahun 2016. Rumah Sakit Paru Jember memiliki program inovasi untuk Kecamatan Pakusari terbebas dari penyakit TB yaitu Program Pakusari Merdeka TB, Program ini menerapkan sistem penemuan kasus melalui prinsip massive case finding dan pendampingan pasien TB dengan cara mengangkat Pengelola Kasus Tuberkulosis (PEKA TB) menjadi promoter yang sudah berlangsung satu tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengekaji PEKA TB pada Program Pakusari Merdeka TB Rumah Sakit Paru Jember tahun 2016 yang dilihat dari masukan, proses dan keluaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu masukan PEKA TB meliputi sumberdaya manusia, dana, bahan, metode, sarana prasarana, sasaran, timebound. Proses pelaksanaan PEKA TB meliputi pendampingan, pelacakan dan skrining, pencatatan dan pelaporan. Keluaran PEKA TB meliputi keberhasilan pengobatan pasien dan penemuan kasus TB oleh PEKA TB. Dari hasil penelitian ini diketahui kajian mengenai masukan sumberdaya manusia PEKA TB terdiri dari usia tidak boleh melebihi 28 tahun, pendidikan minimal D-3/S-1 Kesehatan, masa kerja selama tiga bulan sesuai kontrak kerja, ketersediaan tenaga 10 orang peka yang tersebar di tujuh desa di kecamatan Pakusari, pelatihan selama tiga hari sebelum turun ke lapangan sudah terpenuhi. Bahan, metode atau cara PEKA TB menjalankan tugas, sasaran dan timebound atau waktu lama PEKA TB dapat diketahui hasilnya sudah sesuai dengan Pedoman Umum Pakusari Merdeka TB dan sesuai dengan yang diharapkan dan tidak ada kendala. Namun pada dana gaji PEKA TB masih kurang karena resiko tertular tinggi dan beban kerja yang berat. Sarana prasarana masih ada kendala karena tidak ada pembiayaan ATK jadi harus mngajukan nota dinas ke Direktur Rumah Sakit Paru Jember. Proses pelaksanaan PEKA TB pendampingan pasien TB, pelacakan, skrining, pencatatan dan pelaporan sudah sesuai dengan Pedoman Umum Pakusari Merdeka TB dan sesuai dengan yang diharapkan dari Rumah Sakit Paru Jember. Namun Kendala masih ada kendala pendampingan yaitu bahasa karena PEKA TB ada yang tidak bisa berbahasa madura, pasien yang didampingi, tidak ada dirumah karena bekerja, kendala pelacakan yaitu medan yang sulit dan terbentur jam kerja warga dan pada pencatatan pelaporan masih ada PEKA yang mengumpulkan laporan tidak sesuai dengan kesepakatan jadwal. Keluaran PEKA TB keberhasilan pengobatan pasien TB yang didampingi oleh PEKA TB hampir seluruhnya mau berobat dan sembuh, drop out pengobatan dan meninggal sangat sedikit, hasil tersebut sudah memenuhi standart Pedoman Penanggulangan TB Nasional. Penemuan kasus TB oleh PEKA TB membantu menaikkan penemuan kasus di Puskesmas Pakusari tahun 2016. Saran untuk Rumah Sakit Paru Jember untuk mengkaji beban kerja dan resiko,tertular TB mengusulkan tambahan gaji dan Asuransi Kesehatan untuk PEKA TB serta merencanakan anggaran untuk ATK dan lainya secara matang. Saran untuk PEKA TB memperdalam bahasa Madura dan mengajak PEKA TB yang bisa berbahasa Madura saat pendampingan, melakukan pendampingan dan pelacakan pada sore atau hari libur untuk mendapatkan hasil yang maksimal disesuaikan dengan karakteristik warga diwilayah desa masing-masing PEKA TB. Saran untuk Peneliti selanjutnya melakukan penelitian tentang efektifitas dan efiensi PEKA TB dalam proram Pakusari Merdeka TB.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152110101243;
dc.subjectTUBERKULOSIS (PEKA TB)en_US
dc.subjectRUMAH SAKIT PARUen_US
dc.titleKAJIAN PENGELOLA KASUS TUBERKULOSIS (PEKA TB) PADA PROGRAM PAKUSARI MERDEKA TUBERKULOSIS RUMAH SAKIT PARU JEMBER TAHUN 2016en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record