dc.description.abstract | Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan pada perusahaan.Sistem keselamatan kesehatan kerja yang terjadi saat ini dapat dikatakan baru akan dilaksanakan setelah proses pendirian suatu pabrik atau unit usaha berjalan, padahal menurut aturan hukum seharusnya dilakukan pada saat perencanaan pabrik atau perusahaan tersebut. Perkembangan industri dan perusahaan saat ini semakin pesat. Seperti halnya di Kabupaten Jombang merupakan kabupaten yang terdiri dari berbagai macam jenis industri, diantaranya adalah industri logam, industri sandang, industri makanan dan industri kerajinan. Industri logam menyebar di seluruh kabupaten jombang, sebagian besar industri ini bergerak dibidang jual beli besi.
Unit dagang (UD) Tanjung Abadi merupakan salah satu usaha pembuatan linggisdi Kabupaten Jombang berdiri pada tahun 1990.UD Tanjung juga merupakan tempat kerja yang berpotensi memiliki risiko bahaya terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Risiko kecelakaan kerja selalu menimbulkan kerugian perusahaan, sehingga perlu dilakukan usaha untuk meminimalisasi terjadinya dampak pada risiko yang dominan terjadi di perusahaan.Hasil pengamatan dari studi pendahuluan dari mulai tempat pemilihan bahan sampai finishing (pengecatan) para karyawan tidak menggunakan alat pelindung diri, seperti sepatu, sarung tangan, kacamata, dan helm. Kondisi seperti ini sangat membahayakan para pekerjaan, dimana aktivitas kerja dalam proses produksi linggis menggunakan bahan baku besi dan mesin, sehingga kemungkinan besar dalam proses produksi karyawan sering terpukul benda jatuh, tersentuh/terpukul benda yang tidak gerak, terjepit antara dua benda (bahan baku), tersengat arus listrik dan percikan api.
Menganalisis risiko kecelakaan kerja pada produksi linggis dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di UD Tanjung Abadi Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptifdengan pendekatan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan produksi linggis UD. Tanjung Abadi Kabupaten Jombang sebanyak 21 orang dengan menggunakan total sampling sebanyak penelitian 21 orang. Data primer ini meliputi data tentang tingkat paparan, tingkat konsekuensi dan tingkat peluang terjadinya kecelakaan kerja pada karyawan dan terjadinya kegagalan produk diperoleh dari hasil wawancara responden. Data sekunder meliputi data karyawan, dan Profil UD. Tanjung Abadi.Teknik perolehan data pada penelitian ini dilakukan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi.
Penelitian ini memperoleh hasil yaitu pekerjaan pada saat proses pemotongan mempunyai jenis potensi bahaya terbanyak dan penyebab bahaya terbanyak, pada proses pembentukan mata linggis dengan manual Pengaruh bising terhadap pekerja Risk Priority Number (RPN) dengan nilai 100 yang termasuk dalam kategori risiko sangat tinggi, Pengendalian risiko kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan 3 jenis pengendalian, yaitu pengendalian teknis, pengendalian administratif, dan pengendalian manusia. | en_US |