HUBUNGAN JUMLAH SISA AKAR GIGI DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA LANJUT USIA DI RSD KALISAT DAN RSD BALUNG KABUPATEN JEMBER
Abstract
Jumlah penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun. Jumlah lansia di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 21,5 juta jiwa dan mengalami kenaikan menjadi 23,66 juta jiwa pada tahun 2017. Kerusakan gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada lansia. Karies yang meluas dan tidak dirawat dapat mengakibatkan hilangnya mahkota gigi sebagian atau sepenuhnya, yang menyisakan akar yang disebut sisa akar atau gangren radiks. Sisa akar dapat menjadi fokus infeksi karena mikroorganisme dapat terlarut masuk ke dalam jaringan periapikal menyebabkan inflamasi dan infeksi. Reaksi inflamasi dapat memicu ppengeluaran mediator inflamasi seperti TNF-α, IL-1β, IL-6 dan CRP yang dapat menyebabkan disglikemia dengan cara penekanan sinyal insulin. Hal ini sangat berpotensi membuat resistensi insulin dan berkaitan dengan terjadinya diabetes melitus tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jumlah sisa akar dengan diabetes melitus tipe 2 pada lanjut usia di RSD Kalisat dan RSD Balung Kabupaten Jember. Penelitian ini dilaksanakan di Poli Penyakit Dalam RSD Kalisat dan RSD Balung Kabupaten Jember pada bulan Oktober 2017-Februari 2018. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional. Prosedur pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 38 responden. Prosedur penelitian ini dilakukan dengan cara screening rongga mulut responden untuk mengetahui jumlah sisa akar pada lansia penderita diabetes melitus tipe 2 dengan usia ≥45 tahun dan mencatat nilai gula darah puasa responden. Data hasil penelitian ditabulasi dan dilakukan analisis secara statistik. Berdasarkan analisis statistik didapatkan hasil terdapat hubungan antara jumlah sisa akar gigi dengan nilai Gula Darah Puasa (GDP).
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]