APLIKASI NEMATISIDA NABATI RENDAMAN AKAR TUBA (Derris elliptica (Roxb.) Bent.) TERHADAP SERANGAN NEMATODA PURU AKAR (Meloidogyne spp.) PADA TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
Abstract
Namatoda puru akar (Meloidogyne spp.) adalah hama yang dapat menyerang
beberapa tanaman hortikultura. Salah satu tanaman yang diserang adalah tanaman
tomat. Tumbuhan tuba merupakan tumbuhan yang mengandung metabolit sekunder
yaitu retenon (C23H22O6). Kandungan retenon tertinggi terdapat pada akar yaitu 0,3-
12%. Retenon merupakan racun perut dan kontak yang telah banyak diteliti sebagai
insektisida, tetapi tidak sintetik, namun demikian retenon relatif aman bagi kesehatan
manusia (Kardinan, 2001:54). Cara yang dilakukan untuk mengendalikan nematoda
puru akar (Meloidogyne spp) ini diantaranya dengan aplikasi pestisida nabati yaitu
nematisida nabati rendaman akar tuba sebagai upaya mengendalikan hama tanpa
kerusakan lingkungan akibat pestisida kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis pengaruh rendaman akar tuba terhadap perkecambahan benih tomat dan
pertumbuhan tanaman tomat, mengetahui konsentrasi rendaman akar tuba yang
efektif untuk mengendalikan serangan nematoda Meloidogyne spp. pada tanaman
tomat serta untuk mengetahui serangan nematoda Meloidogyne spp. dan penggunaan
nematisida nabati rendaman akar tuba dapatkah dijadikan sebagai sumber belajar
biologi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam
konsentrasi yaitu rendaman akar tuba 0% sebagai kontrol, 1%, 2%, 3%, 4 % dan 5%
sebagai perlakuan dengan masing-masing perlakuan diberi rendaman akar tuba
sebanyak 150 ml/tanaman. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan
sebanyak tiga kali. Parameter penelitian ini yaitu jumlah dan ukuran puru (pada akar
tunggang, akar lateral dan serabut akar), tinggi tanaman, diameter batang, jumlah
daun, berat basah akar, berat basah dan berat kering tanaman. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT 5% jika
hasil dari analisis sidik ragam memiliki nilai perbedaan yang signifikan.
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan
rendaman akar tuba tidak berpengaruh nyata terhadap prosentase kecambah hidup,
jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang, diameter puru, jumlah puru, berat
basah akar, berat basah dan berat kering tanaman tomat akan tetapi berpengaruh nyata
terhadap berat puru. Puru paling berat dapat ditemukan pada perlakuan rendaman
akar tuba konsentrasi 3% (1,67 gram), sedangkan puru paling ringan dapat ditemukan
pada konsentrasi 2% (0,37 gram). Jumlah akar lateral yang paling banyak ditemukan
pada perlakuan rendaman konsentrasi 0%, sedangkan jumlah akar lateral paling
sedikit ditemukan pada perlakuan rendaman akar tuba konsentrasi 5%.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa rendaman akar tuba
berpengaruh nyata terhadap prosentase kecambah hidup dan pada sebagian besar
pertumbuhan tanaman tomat. Rendaman akar tuba hanya berpengaruh nyata terhadap
rata-rata jumlah akar lateral dan berat puru pada akar tanaman tomat akan tetapi
konsentrasi rendaman akar tuba yang efektif untuk mengendalikan serangan
nematoda Meloidogyne spp. pada tanaman tomat belum dapat ditemukan. Ciri-ciri
serangan nematoda puru akar (Meloidogyne spp.) pada struktur morfologi tanaman
tomat dan penggunaan nematisida nabati rendaman akar tuba dapat dijadikan sebagai
sumber belajar biologi kelas VIII SMP semester genap pada pokok bahasan Hama
dan Penyakit Tumbuhan.