dc.description.abstract | Konsep rangkaian arus listrik bolak-balik perlu dikuasai oleh siswa baik dari segi konsep fisis, konsep matematis, dan konsep grafis. Kemampuan menguasai konsep fisika merupakan bekal awal yang harus dimiliki oleh siswa untuk dapat menjelaskan, menginterpretasi, menganalisis, dan mengaplikasikan konsep-konsep fisika dalam menyelesaikan persoalan fisika. Oleh karena itu, langkah yang perlu dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana penguasaan konsep siswa yaitu dengan melakukan tes diagnostik penguasaan konsep. Tes diagnostik penguasaan konsep dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan penguasaan konsep rangkaian arus listrik bolak-balik pada siswa kelas XII SMA di Banyuwangi dan mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan yang terjadi pada penguasaan konsep rangkaian arus listrik bolak-balik siswa kelas XII SMA di Banyuwangi.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di tiga SMA yang ada di Kabupaten Banyuwangi yaitu SMA Negeri Darushollah Singojuruh, SMA Negeri 1 Rogojampi, dan SMA Negeri 1 Genteng pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XII yang telah menerima materi rangkaian arus listrik bolak-balik, masing-masing sekolah diambil satu kelas secara acak. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah tes tertulis dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan yaitu soal tes uraian yang terdiri dari 8 butir soal. Soal tes yang digunakan merupakan soal UN yang dimodifikasi dalam bentuk soal uraian. Instrumen tes diagnostik penguasaan konsep yang digunakan mengacu pada indikator penguasaan konsep dalam Taksonomi Bloom ranah kognitif yaitu pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).
viii
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, menunjukkan bahwa (1) Penguasaan konsep rangkaian arus listrik bolak-balik berdasarkan indikator penguasaan konsep Taksonomi Bloom siswa SMAN di Kabupaten Banyuwangi menunjukkan bahwa, pada tingkat pengetahuan siswa berkategori baik dengan persentase mencapai 78%, tingkat pemahaman siswa berkategori cukup baik dengan persentase mencapai 66%, penguasaan tingkat penerapan berkategori kurang sekali dengan persentase penguasaan mencapai 51%, penguasaan tingkat analisis berkategori cukup baik dengan persentase yang dicapai sebesar 60%, penguasaan tingkat sintesis berkategori cukup baik dengan persentase yang dicapai 63%, dan penguasaan tingkat evaluasi siswa mencapai 50% yaitu berkategori kurang sekali. (2) Persentase penguasaan konsep siswa SMAN di Kabupaten Banyuwangi pada sub pokok bahasan arus dan tegangan berkategori kurang sekali dengan persentase penguasaan mencapai 53%, penguasaan konsep rangkaian seri RLC yang dimiliki siswa cukup baik yaitu mencapai 69%, dan penguasaan konsep pada sub pokok bahasan daya rangkaian RLC berkategori cukup baik yaitu mencapai 64%. (3) Adapun jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa yaitu kesalahan terjemahan mencapai 2%, kesalahan konsep 4%, kesalahan strategi 22%, kesalahan hitung 26%, dan kesalahan tidak merespon butir soal mencapai 24%.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan yaitu bagi guru, hendaknya lebih menerapkan pembelajaran yang dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa dan bagi peneliti lain, dapat melakukan penelitian lebih lanjut yaitu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan konsep siswa. | en_US |