Kajian Kinematika Dan Dinamika Gerak Pada Jalur Lalu Lintas Wisata Rembangan Di Kabupaten Jember Sebagai Rancangan Sumber Belajar Untuk Pembelajaran Fisika Di SMA
Abstract
Menurut Sears dan Zemansky (1993:1), fisika merupakan didasari pada hasil pengamatan tentang gejala alam dan gejala-gejalanya. Salah satu faktor eksternal yang menyebabkan kurangnya pemahaman siswa adalah sumber belajar. Potensi lokal yang diangkat dalam sumber belajar di Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Jember masih kurang. Padahal Kabupaten Jember memiliki banyak potensi lokal yang dapat diangkat sebagai sumber belajar salah satunya kinematika dan dinamika gerak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinematika dan dinamika dan membuat rancangan sumber belajar kinematika dan dinamika pada Wisata Rembangan di Kabupaten Jember.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif ini bersifat deduktif, berdasarkan teori/konsep yang bersifat umum diaplikasikan untuk menjelaskan tentang seperangkat data. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kematerian kinematika dan dinamika gerak pada jalur lalu lintas Wisata Rembangan di Kabupaten Jember sebagai rancangan sumber belajar untuk pembelajaran fisika. Analisis yang digunakan adalah perhitungan serta analisis matematis terhadap kajian dan analisis validitas terhadap rancangan sumber belajar yang telah dibuat.
Hasil penelitian kajian lintasan datar, kecepatan pada titik titik A1 yaitu sebesar 5,56 ± 4,50×10-6 m/s hingga 5,76 ± 4,34×10-6 m/s. Sedangkan pada titik A2 yaitu sebesar 8,37 ± 2,99×10-6 m/s hingga 8,43 ± 2,97×10-6 m/s. Dan pada titik A3 yaitu sebesar 11,07 ± 2,26×10-6 m/s hingga 11,22 ± 2,23×10-6 m/s. Kendaraan memiliki kecepatan tetap sehingga kendaraan mengalami gerak lurus beraturan. Hasil penelitian kajian gerak benda menuruni tanjakan, percepatan kendaraan pada titik B yaitu sebesar 0,31 ±3,07×10-5 m/s2 hingga 0,34 ± 3,07×10-5 m/s2. Sedangkan pada titik C yaitu sebesar 0,63 ± 2,54×10-5 m/s2 hingga 0,64 ± 1,11×10-4 m/s2. Dan pada titik D yaitu sebesar 0,94 ± 5,12×10-5 m/s2 hingga 0,97 ± 4,50×10-4 m/s2. Kendaraan memiliki percepatan yang tetap sehingga kendaraan mengalami gerak lurus berubah beraturan dipercepat. Hasil penelitian kajian kendaraan menaiki tanjakan, perlambatan pada titik B yaitu sebesar 0,39 ± 3,03×10-4 m/s2 hingga 0,40 ± 2,42×10-4 m/s2. Sedangkan pada titik C yaitu 0,73 ± 3,08×10-4 m/s2 hingga 0,74 m/s ± 9,92×10-5 m/s2. Dan pada titik D yaitu sebesar 0,88 ± 2,81×10-4 m/s2 hingga 0,91 ± 3,23×10-4 m/s2. Kendaraan memiliki perlambatan yang tetap sehingga kendaraan mengalami gerak lurus berubah beraturan diperlambat. Hasil penelitiaan kajian kendaraan menuruni tanjakkan, gaya gesek kinetik (𝑭𝒌) pada titik B sebesar 44,90 ± 0,26 N, titik C sebesar 87,74 ± 0,51, dan D sebesar 129,44 ± 0,77 N. Gaya gesek kinetik terbesar pada titik yang memiliki sudut yang besar yaitu pada titik D. Gaya gesek kinetik dipengaruhi oleh massa kendaraan, percepatan gravitasi luas permukaan yang bersentuhan, koefisien gesek kinetik (μ𝑘), dan sudut. Sedangkan hasil penelitian kajian pada lintasan melingkar pada titik E sebesar 13,53 ± 1,87×10-1 m/s, titik F sebesar 12,62 ± 7,9×10-2 m/s dan titik G sebesar 20,46 ± 2,9×10-1 m/s. Kecepatan maksimum yang besar pada titik yang memiliki jari-jari tikungan dan sudut yang besar yaitu pada titik G. Kecepatan maksimum kendaraan dipengaruhi oleh percepatan gravitasi, jari-jari tikungan, dan sudut. Dan hasil validasi ahli terhadap sumber belajar dengan hasil bidang materi dengan rata-rata 4,70, bidang desain dengan rata-rata 4,72, bidang bahasa dengan rata-rata 4,83, dan bidang evaluasi dengan rata-rata 4,50. Validitas rata-rata semua aspek bidang memperoleh nilai 4,76 dan dapat dikategorikan valid.
Berdasarkan hasil kajian penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan kendaraan yang bergerak lintasan datar mengalami kecepatan konstan, kendaraan yang bergerak lintasan menurun mengalami percepatan konstan, kendaraan yang bergerak pada lintasan naik mengalami perlambatan konstan, gaya kesek kinetik terbesar yaitu lintasan dengan sudut yang besar, kecepatan maksimum terbesar yaitu tikungan dengan sudut dan jari-jari tikungan yang besar. Rancangan sumber belajar pada lintasan datar sesuai dengan materi gerak lurus beraturan. Rancangan sumber belajar pada lintasan naik sesuai dengan materi gerak lurus berubah beraturan diperlambat. Rancangan sumber belajar pada lintasan menurun sesuai dengan materi gerak lurus berubah beraturan dipercepat dan Hukum Newton. Rancangan sumber belajar pada lintasan melingkar sesuai dengan materi gerak melingkar.