HUBUNGAN TINGKAT KECACATAN DENGAN PERAWATAN DIRI PADA KLIEN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOTENGAH KABUPATEN JEMBER
Abstract
Kusta merupakan jenis penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium leprae yang menyerang saraf perifer dan kulit serta jaringan tubuh
dan menyebabkan kecacatan fisik. Kecacatan dapat menjadi stresor tersendiri dan
menjadi salah satu penyebab perubahan perilaku dari klien kusta, khususnya
dalam melakukan perawatan diri. jumlah Kusta di Jember menduduki peringkat
kedua terbesar di Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan
antara tingkat kecacatan dengan perawatan diri pada klien kusta di wilayah kerja
Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain
deskriptif korelatif dan metode cross sectional. Teknik pengambilan data
menggunakan total sampling. Sampel penelitian sebanyak 35 orang. Instrumen
penelitian menggunakan form pengukuran tingkat kecacatan kusta menurut
Kementrian Kesehatan RI 2012 dan kuisioner perawatan diri pada klien kusta
yang terdiri dari 13 pernyataan. Tingkat kecacatan dikategorikan menjadi cacat
tingkat 0, 1, & 2. Perawatan diri dikategorikan menjadi kurang, cukup, dan baik.
Uji statistik yang digunakan adalah Fisher’s exact test dengan tingkat signifikan
0,05.
Hasil penelitian ini didapatkan tingkat kecacatan kusta terbanyak adalah
cacat tingkat 0 (54,3%) dan Perawatan diri terbanyak pada kategori cukup (60%).
Hasil analisa data menggunakan uji statistik Fisher’s exact test didapatkan bahwa
bahwa nilai p lebih besar dari nilai signifikan (0,132 > 0,05), yang artinya tidak
ada hubungan antara tingkat kecacatan dengan perawatan diri pada klien kusta di
wilayah kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]