dc.description.abstract | Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah
masalah pendidikan. Kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia sangat rendah jika
dibandingkan dengan Negara-negara lain seperti Negara-negara di Eropa (Nurhadi &
Senduk, 2003:V). Hal itu dapat diketahui berdasarkan Human Development Report
dari UNDP, Human Development Index (HDI) Indonesia tahun 2009 menempati
peringkat 111, lima peringkat di atas Vietnam, dan enem peringkat dibawah
Philipina. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah telah melakukan
berbagai cara termasuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, salah satunya
adalah pembenahan pada kurikulum. Saat ini kurikulum yang banyak diterapkan
adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang dibangun dengan strategi pembelajaran kooperatif
dimungkinkan mampu menjawab tantangan tersebut, yaitu mampu meningkatkan
motivasi serta hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah
Mind Mapping. Mind Mapping merupakan suatu teknik visual yang dapat
menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak. Sistem ini sebenarnya
bukanlah hal yang baru Sistem ini telah digunakan bertahun-tahun dalam dunia
pembelajaran. Sistem ini telah ditemukan dan dipopulerkan oleh Dr. Tony Buzzan di
awal tahun 1970, artinya sistem ini telah teruji sekian puluh tahun (Alamsyah,
2009:20). Penerapkan strategi Mind Mapping pada proses pembelajaran diharapkan
akan meningkatkan daya pikir peserta didik menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran
kooperatif Mind Mapping terhadap keterampilan metakognisi siswa SMAN 2 Jember
pada pelajaran biologi berdasarkan gender dan mengetahui perbedaan keterampilan
metakognisi siswa SMAN 2 Jember pada pelajaran biologi berdasarkan gender.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Proses tabulasi data
dilaksanakan dengan observasi mengajar, dokumentasi, pengukuran ketrampilan
metakognisi menggunakan MAI, dan wawancara terhadap guru maupun siswa. Data
yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis varian (ANAVA)
untuk uji homogenitas, analisis kovarian (ANAKOVA) dan analisis Independent-
Sampel T Test terhadap data hasil penelitian yang didahului dengan uji normalitas
menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov.
Berdasarkan perhitungan hasil uji kovarian terhadap data nilai pengetahuan
tentang kesadaran laki-laki sebelum dan sesudah perlakuan diketahui df pembilang 1
dan df penyebut 29 dan taraf signifikasi 0,001 maka didapatkan Ftabel
= 4,18. Dari
tabel di atas diketahui nilai F
hitung = 12,971 atau lebih besar daripada 4,18 sehingga
Ho ditolak, dan terhadap data nilai pengaturan terhadap kesadaran siswa sebelum dan
sesadah perlakuan diketahui df pembilang 1 dan df penyebut 29 dan taraf signifikasi
0,001 maka didapatkan Ftabel
= 3,14. Dari tabel di atas diketahui nilai F
hitung
= 11,958
atau lebih besar daripada 3,14 sehingga Ho juga ditolak. Perhitungan hasil uji
kovarian terhadap data nilai pengetahuan tentang kesadaran perempuan sebelum dan
sesudah perlakuan diketahui df pembilang 1 dan df penyebut 45 dan taraf signifikasi
0,001 maka didapatkan Ftabel
= 4,06. Dari tabel di atas diketahui nilai F
hitung
= 12,438
atau lebih besar daripada 4,06 sehingga Ho ditolak, dan terhadap data nilai
pengaturan terhadap kesadaran siswa sebelum dan sesadah perlakuan diketahui df
pembilang 1 dan df penyebut 45 dan taraf signifikasi 0,001 maka didapatkan F
tabel
=
3,06. Dari tabel di atas diketahui nilai F
hitung = 33,524 atau lebih besar daripada 3,06
sehingga Ho juga ditolak. Sehingga dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan terhadap ketrampilan metakognisi siswa SMAN 2 Jember. Dari data rerata
selisih pretest-posttest dapat diketahui bahwa rerata selisih pretest-posttest kelas eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol, sehingga dapat
dikatakan bahwa strategi pembelajaran kooperatif Mind Mapping memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap ketrampilan metakognisi siswa SMAN 2 Jember.
Adapun hasil perhitungan terhadap data pengetahuan tentang kesadaran siswa setelah
perlakuan dengan uji One Sample Independent T Test menunjukkan bahwa
probabilitas sebesar 0,007 sehingga H0 ditolak artinya rata-rata nilai pengetahuan
tentang kesadaran antara siswa laki-laki dan perempuan setelah perlakuan berbeda
signifikan. Begitu pula dengan hasil perhitungan terhadap data pengaturan terhadap
kesadaran siswa setelah perlakuan dengan uji One Sample Independent T Test
menunjukkan probabilitas sebesar 0,003 sehingga H0 juga ditolak artinya rata-rata
nilai pengaturan tentang kesadaran antara siswa laki-laki dan perempuan setelah
perlakuan berbeda signifikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang
signifikan pada ketrampilan metakognisi siswa SMAN 2 Jember berdasarkan Gender. | en_US |