dc.description.abstract | Kontaminasi atau yang biasa dikenal dengan ’kerancuan’ adalah percampuran
bagian ungkapan yang satu dengan bagian yang lain. Pleonasme adalah pemakaian
kata-kata yang berlebihan. Kontaminasi dan pleonasme merupakan salah satu bentuk
gejala bahasa yang dapat menyebabkan ketidakefektifan kalimat. Bentuk-bentuk
kontaminasi dan pleonasme sering muncul dalam penulisan berita di beberapa surat
kabar, salah satunya surat kabar
Memo Timur. Bahasa yang digunakan surat kabar
Memo Timur cukup menarik akan tetapi masih terdapat kontaminasi dan pleonasme
yang menyebabkan makna kalimat tidak sesuai dengan persepsi pembaca. Penelitian
ini membahas bentuk serta penyebab terjadinya kontaminasi dan pleonasme dalam
surat kabar
Memo Timur edisi Januari 2012. Permasalahan yang dibahas adalah : (1)
bagaimanakah bentuk kontaminasi dalam surat kabar
Memo Timur edisi Januari
2012?, (2) bagaimanakah bentuk pleonasme dalam surat kabar
Memo Timur edisi
Januari 2012?, (3) apakah penyebab terjadinya kontaminasi dan pleonasme dalam
surat kabar
Memo Timur? Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentukbentuk
serta penyebab terjadinya kontaminasi dan pleonasme dalam surat kabar
Memo Timur.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif sedangkan
rancangan penelitian ini adalah rancangan penelitian kualitatif. Sumber data dalam
penelitian ini yakni berita-berita kriminal yang terdapat dalam surat kabar
Memo
Timur
Edisi Januari 2012. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat
yang diidentifikasi sebagai gejala kontaminasi dan pleonasme dalam berita surat
kabar
Memo Timur edisi Januari 2012. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan
data adalah teknik dokumentasi dan wawancara sedangkan teknik analisis data
menggunakan teknik deskriptif evaluatif.
Hasil dan pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwa makna kalimat yang
bertentangan dengan maksud, penggunaan struktur yang kurang tepat, dan pemakaian
kata depan yang mendahului subjek merupakan bentuk kontaminasi kalimat,
penggabungan dua kata yang bukan pasangannya dapat menimbulkan bentuk
kontaminasi frasa, sedangkan pemakaian kata jadian yang tidak sesuai dengan
penerapan afiks merupakan bentuk kontaminasi bentukan kata. Pengulangan makna
yang sama dan penggunaan kata tugas berbentuk frasa yang tidak diperlukan
merupakan bentuk pleonasme tataran frasa, sedangkan pemakaian kata tugas yang
tidak tepat, pengulangan makna dengan bentuk berbeda, dan penulisan kata yang
diulang dan dianggap tidak perlu merupakan bentuk pleonasme tataran kata.
Kontaminasi dan pleonasme dalam berita surat kabar
Memo Timur disebabkan oleh:
kekurangpahaman terhadap kaidah bahasa, proses editing kurang maksimal, oplah
lebih dipentingkan daripada kualitas tulisan, penggunaan bahasa disesuaikan dengan
pola pikir masyarakat, serta penggunaan repetisi dan bombastisme bahasa yang dapat
menimbulkan gejala ploenasme.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dalam penulisan
berita surat kabar
Memo Timur edisi Januari 2012 terdapat bentuk kontaminasi
kalimat, kontaminasi frasa, dan kontaminasi bentukan kata, serta bentuk pleonasme
tataran frasa dan pleonasme tataran kata. Kontaminasi dan pleonasme disebabkan
oleh kekurangpahaman terhadap kaidah bahasa, proses editing kurang maksimal,
oplah lebih dipentingkan daripada kualitas tulisan, penggunaan bahasa disesuaikan
dengan pola pikir masyarakat, serta penggunaan repetisi dan bombastisme bahasa.
Saran penelitian ini ditujukan untuk: (1) mahasiswa FKIP Bahasa Indonesia,
hendaknya lebih berhati-hati dalam menulis agar dapat terhindar dari gejala
kontaminasi dan pleonasme, (2) guru bahasa Indonesia, hendaknya dapat menjadikan
hasil penelitian ini sebagai materi tambahan dalam penulisan berita atau penulisan
kalimat yang efektif dan tidak efektif (3) jurnalis
Memo Timur, hendaknya lebih
memerhatikan kaidah dan struktur bahasa dalam proses penulisan berita, dan (4)
peneliti selanjutnya yang ingin meneliti gejala kontaminasi dan pleonasme,
hendaknya dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan referensi. | en_US |