dc.description.abstract | Penelitian memiliki tujuan dalam merumuskan model pembelajaran
pada program pendidikan keaksaraan fungsional guna meningkatkan
kecakapan hidup perempuan perdesaan yang sesuai dengan konsteks lokal,
sehingga perempuan mampu membaca peluang usaha yang dapat menjadi
sumber ekomoni untuk menanggulangi kemiskinan. Fokus kajian penelitian
dilatarbelakangi adanya kondisi bahwa perempuan di daerah perdesaan merupakan
penyangga kebutuhan ekonomi keluarga. Namun, disisi lain perempuan
perdesaan belum memiliki kecakapan hidup yang memadai. Perempuan
perdesaan merupakan penyandang buta aksara terbesar di Kabupaten Jember.
Oleh karena itu, perlu cara yang tepat dan mendasar sebagai bentuk percepatan
pemberantasan buta aksara guna meningkatkan kecakapan hidup perempuan
perdesaan dalam membaca peluang ekonomi yang sesuai dengan konteks lokal.
Model pemberantasan buta aksara yang dihasilkan dari kegiatan penelitian ini
diharapkan menjadi bahan referensi aplikatif bagi para penentu kebijakan guna
mengurangi dan menuntaskan jumlah buta aksara di Kabupaten Jember,
terutama pada perempuan perdesaan. Dimana, program pendidikan
keaksaraan yang dilakukan di Kabupaten Jember masih bersifat parsial belum
mampu menjawab kebutuhan warga belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari
pelaksanaan program yang hanya mengenalkan huruf serta angka. Akibatnya
pembelajaran kurang bermakna dan kurang menarik. Disisi lain, penyandang buta
aksara memerlukan peningkatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga. Mengingat masyarakat penyandang buta aksara adalah masyarakat
miskin dan kurang berdaya, akibat rendahnya pengetahuan dasar.
Data penelitian yang dikumpulkan pada kegiatan penelitian ini bersifat
primer dan skunder, untuk kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik
kualitatif. Sampel diambil dengan cara snowball sampling melalui metode
wawancara mendalam serta pengamatan terlibat. Instrumen yang digunakan
berupa pedoman wawancara terstruktur. Data yang dikumpulkan akan diolah
dan dianalisi dengan menggunakan teknik triangulasi sumber.
Dari data yang dihimpun ditemukan adanya potensi sumberdaya alam
maupun sosial ditingkat lokal yang berpeluang sebagai sumber ekonomi.
Terdapat keterbatasan keterampilan perempuan dalam memanfaatkan potensi
tersebut. Melalui kegiatan pembelajaran yang dikemas dalam materi membaca,
menulis dan berhitung, serta dikuatkan dengan keterampilan dalam
memanfaatkan potensi alam sebagai sumber ekonomi perempuan akan
diberdayakan. Kemampuan tersebut dapat menjadi penggerak perubahan. | en_US |