Show simple item record

dc.contributor.authorKhutobah, Khutobah
dc.contributor.authorMisno, Misno
dc.contributor.authorIndrianti, Deditiani Tri
dc.date.accessioned2018-04-27T03:18:32Z
dc.date.available2018-04-27T03:18:32Z
dc.date.issued2018-04-27
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85631
dc.description.abstractPenelitian ini dilaksanakan di PDP Sumberwadung, Kabupaten Jember. Tujuannya untuk merumuskan model penanggulangan kemiskinan yang memanfaatkan dan mengembangkan kelembagaan lokal dengan mengkaji kebutuhan strategis gender melalui program keaksaraan fungsional guna menyelesaikan masalah kemiskinan. Fokus kajian penelitian dilatarbelakangi adanya kondisi bahwa perempuan buruh perkebunan merupakan korban pertama dan utama kemiskinan akibat konstruksi sosial budaya. Oleh karena itu, perlu model penanggulangan kemiskinan yang lebih memberikan ruang gerak perempuan tanpa terjadi pengingkaran budaya. Model penanggulangan kemiskinan yang dihasilkan dari kegiatan penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi aplikatif bagi para penentu kebijakan dalam menyelesaikan kemiskinan di Daerah Perkebunan Kopi. Mengingat, Jember merupakan penghasil kopi yang mampu menyumbang devisa cukup besar, namun hal tersebut belum berkorelasi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih di bawah garis kemiskinan Data penelitian yang dikumpulkan pada kegiatan penelitian ini bersifat primer dan skunder, untuk kemudian dianalisa dengan menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif (mix metode). Sampel diambil secara sensus dan wawancara mendalam serta pengamatan terlibat. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan pedoman wawancara terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan adanya potensi kelembagaan lokal yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehudupan masyarakat mampu menjadi media dalam mempercepat gerakan pemberantasan buta aksara. Namun demikian, sebagian besar masyarakat perkebunan tidak mengetahui keberadaaan kelembagaan lokal tersebut. Hal ini disebabkan kurangnya keterbibatan masyarakat dalam kegiatan kelembagaan lokal, yang disebabkan dominasi perusahaan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perempuan perkebunan memiliki tingkat keberdayaan yang tinggi dalam menyangga kehidupan ekonomi keluarga yang diakomodir dalam kegiatan kelembagaan masyarakat. Hal tersebut juga berpotensi dalam keberlanjutan kegiatan program keaksaraan fungsional dalam rangka mempercepat gerakan pemberantasan buta aksara yang banyak terjadi pada perempuan perkebunan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKemiskinanen_US
dc.subjectPerempuan Buruhen_US
dc.subjectkeaksaraan fungsionalen_US
dc.titleMODEL PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL BERBASIS KELEMBAGAAN LOKAL PADA PEREMPUAN BURUH PERUSAHAAN DAERAH PERKEBUNAN KOPI DI KABUPATEN JEMBER (Tahun ke 1)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record