dc.description.abstract | Penelitian ini merupakan lanjutan tahun I yang telah berhasil
mengidentifikasi dan memetakan peran kelembagaan lokal di PDP
Sumberwadung. Tujuannya untuk merumuskan model penanggulangan
kemiskinan yang dapat memanfaatkan dan mengembangkan kelembagaan lokal
dengan mengkaji kebutuhan strategis gender melalui program keaksaraan
fungsional guna menyelesaikan masalah kemiskinan. Fokus kajian penelitian
dilatarbelakangi adanya kondisi bahwa perempuan buruh perkebunan merupakan
korban pertama dan utama kemiskinan akibat konstruksi sosial budaya. Oleh
karena itu, perlu model penanggulangan kemiskinan yang lebih memberikan
ruang gerak perempuan tanpa terjadi pengingkaran budaya. Model
penanggulangan kemiskinan yang dihasilkan dari kegiatan penelitian ini
diharapkan menjadi bahan referensi aplikatif bagi para penentu kebijakan untuk
menyelesaikan kemiskinan di daerah perkebunan kopi. Mengingat, Jember
merupakan penghasil kopi yang mampu menyumbang devisa cukup besar, namun
hal tersebut belum berkorelasi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
masih di bawah garis kemiskinan dan merupakan kantong penyandang buta aksara
Penelitian lanjutan ini lebih banyak mengumpulkan data yang bersifat
primer dan skunder. Analisa data dilakukan dengan menggunakan teknik kualitatif
dan kuantitatif (Mix metode). Sampel diambil secara sensus dan wawancara
mendalam serta pengamatan terlibat. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner
dan pedoman wawancara terstruktur. Hasil pemetaan awal ditemukan adanya
kelembagaan masyarakat yang potensial untuk dimanfaatkan dan dikembangkan
dalam program keaksaraan fungsional, yaitu organisasi serbuk. Dimana organisasi
tersebut telah memberikan ruang gerak pada perempuan untuk bersama-sama lakilaki
melakukan
berbagai
aktifitas
publik
dan
domestik. | en_US |