dc.description.abstract | Jagung merupakan salah satu pangan strategis yang bernilai ekonomi karena kedudukannya sebagai salah satu sumber karbohidrat.Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan terpenting kedua setelah padi. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik, produksi jagung nasional tahun 2004 adalah 11,35 juta ton pipilan kering dan tahun 2005 diperkirakan produksi ini menjadi sebesar 12,01 juta ton atau meningkat sebanyak 788 ribu ton (7,02 persen) dibandingkan dengan produk tahun 2004 (BPS, 2005).
Jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok, jagung juga dimanfaatkan dalam kondisi muda maupun kering.Untuk kebutuhan industri pakan, pangan dan industri lainnya umumnya digunakan jagung kering sebagai bahan bakunya. Teknologi dalam pertanian adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan pekerjaan dan menghasilkan output yang lebih baik. Pembangunan tanpa teknoli ialah hal yang mustahil. Keduanya berjalan saling megikat, dalam pembangunan tentu akan sangat berbeda dalam segi kepraktisan maupun hasil bangunan apabila industri tersebut mengadopsi teknologi dibandingkan ia memakai cara tradisional.
Sejak dahulu masyarakat Indonesia sudah mempunyai sebuah alat agar biji jagung terbelah jadi beberapa bagian untuk memperkecil biji jagung, pada saat itu alat yang digunakan ialah lesung atau penumbuk namun dengan alat itu, masih ada beberapa kerugian salah satunya adalah waktu yang cukup lama.
Alat pemecah biji jagung ini memiliki dimensi panjang 600 mm, lebar 300 mm dan tinggi 510 mm. Gaya pada pisau adalah 90 kg, dengan jari – jari pisau 50 mm didapatkan torsi 4500 kg.mm. Daya yang diperlukan untuk menghancurkan jagung adalah 0,006741 kW. | en_US |