dc.description.abstract | Cakupan peserta KB aktif memiliki target sesuai dengan Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) sehingga setiap tahunnya diharapkan hasil capaiannya sesuai atau melebihi target. Kabupaten Jember memiliki 31 kecamatan, 2 kecamatan (6,45%) diantaranya belum memenuhi target KB sesuai dengan PPM. Berdasarkan data pencapaian peserta KB aktif pemerintah dan swasta pada bulan Januari-Desember 2016 dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jember, kecamatan yang memiliki pencapaian peserta KB aktif terendah adalah Kecamatan Kencong (88,67%), Kecamatan Arjasa (93,69%), Kecamatan Ledokombo (117,07%), dan Kecamatan Tempurejo (121,66%). Kecamatan yang memiliki pencapaian peserta KB Aktif tertinggi adalah Kecamatan Kaliwates (334,44%), Kecamatan Pakusari (327,80%), Kecamatan Sukorambi (252,92%), dan Kecamatan Sumbersari (215,49%). Permasalahan yang muncul adalah capaian peserta KB aktif yang sudah ditetapkan dalam PPM ada yang sudah mencapai target dan ada yang belum mencapai target yang telah ditentukan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berhubungan dengan kinerja Petugas Lapangan Keluarga Berencana, yang terdiri dari faktor individu (usia dan masa kerja), faktor psikologis (persepsi terhadap imbalan dan motivasi kerja), dan faktor organisasi (kepemimpinan).
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik dan menggunakan rancangan Cross Sectional. Variabel independen penelitian ini adalah usia, masa kerja, persepsi terhadap imbalan, motivasi kerja, dan kepemimpinan dan variabel dependen penelitian ini adalah kinerja PLKB. Penelitian ini berlokasi di Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Jember. Populasi sampel penelitian ini adalah seluruh PLKB di Kabupaten Jember yang berjumlah 75 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 48 responden, dengan pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja PLKB berkategori baik pada DP3AKB di Kabupaten Jember faktor individu yaitu berusia >40 tahun (52,1%), masa kerja dalam kategori lama (31,2%), faktor psikologis yaitu persepsi terhadap imbalan dalam kategori sedang (45,8%), motivasi kerja dalam kategori sedang (52,1%), dan faktor organisasi yaitu kepemimpinan dalam kategori baik (60,4%). Hasil analisis dalam penelitian ini yaitu tidak ada hubungan antara usia(p-value= 0,405), masa kerja (p-value= 0,513), persepsi terhadap imbalan (p-value= 1,000) dengan kinerja PLKB dan terdapat hubungan antara motivasi kerja (p-value= 0,045), kepemimpinan (p-value= 0,000) dengan kinerja PLKB. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dan kepemimpinan dengan kinerja Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan tidak ada hubungan antara usia, masa kerja dan persepsi terhadap imbalan dengan kinerja Petugas Lapangan Keluarga Berencana di Kabupaten Jember. Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah Untuk meningkatkan kinerja PLKB lebih menitikberatkan pada kepemimpinan koordinator PLKB, yaitu pimpinan harus lebih memperhatikan petugas seperti meningkatkan komunikasi antar pegawai, berperan aktif dalam memimpin di lingkungan kerja, meningkatkan kontrol kearah yang lebih baik terhadap karyawan dan memberikan pengarahan dan masukan dalam setiap kegiatan, untuk meningkatkan motivasi kerja Petugas Lapangan Keluarga Berencana adalah dengan memperhitungkan kebutuhan fisiologis seperti gaji dan tunjangan, membuat lingkungan kerja yang baik untuk petugas, dan memberikan tujuan dan target target yang harus dicapai oleh organisasi kepada petugas, dan untuk memaksimalkan pencapaian target PLKB di Kabupaten Jember bisa melakukan pemberdayaan petugas dan kader secara maksimal seperti melakukan kaderisasi masyarakat dan menjadikan PLKB sebagai fasilitator desa. | en_US |