KRISIS KEAMANAN DAN KONFLIK SOSIAL BERKEPANJANGAN DI NIGERIA
Abstract
Nigeria merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di wilayah
Afrika Barat. Sumber daya alam yang dimiliki Nigeria tergolong besar yakni
berupa minyak yang terdapat di wilayah Nigeria Selatan. Sejak merdeka dari
Inggris Nigeria banyak mengalami konflik internal. Salah satu faktor dari adanya
konflik tersebut yaitu dikarenakan adanya pembagian wilayah berdasarkan etnis
dan agama oleh penjajah. Nigeria dibagi dalam tiga kawasan besar yakni Nigeria
Utara yang mayoritas dihuni oleh suku Hausa yang beragama muslim, Nigeria
Selatan yang dihuni oleh suku yoruba yang beragama Nasrani dan Nigeria Timur
yang dihuni suku Igbo.
Konflik antar etnis terjadi dikarenakan besarnya kompetisi antar suku
untuk mendapatkan kekuasaan sumberdaya alam dikarenakan pemerintah yang
tidak mampu dalam distribusi, sehingga terjadilah ketimpangan ekonomi dan
politik. Beberapa konflik yang dilatarbelakangi oleh kompetisi etnis adalah
konflik jos dan perang biafra. Selain itu Nigeria juga seringkali mengalami kudeta
karena seringkali kepemimpinan dalam pemerintahan dilaksankan dengan tidak
demokratis.
Konflik yang masih terjadi sampai saat ini adalah konflik yang disebabkan
oleh kelompok teroris Boko Haram yang melakukan aksi kejahatan tidak hanya
dinegara Nigeria sendiri akan tetapi juga di beberapa negara tetangga Nigeria.
Boko Haram mempunyai afiliasi dengan jaringan teroris internasional seperti
halnya AQIM (Alqaeda In Maghrib). Upaya yang dilakukan oleh pemerintah
maupun pihak luar untuk mengatasi konflik sudah dilakukan akan tetapi masih
belum mampu untuk menangani konflik. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian kualitatif ini,
yaitu menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menjadikan konflik sosial di
Nigeria menjadi sebuah konflik yang berkepanjangan. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah studi pustaka untuk memperoleh data sekunder. Metode
berpikir yang digunakan adalah metode berpikir deduktif, yaitu dengan
menggunakan teori untuk menafsirkan data-data yang diperoleh. Dalam penelitian
ini penulis menggunakan teori Protracted Social Conflict.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang
menjadikan konflik-konflik sosial di Nigeria menjadi berkepanjangan. Diantara
faktor tersebut adalah dikarenakan pemerintah yang tidak mampu mengelola
konflik dan adanya keinginan/kepentingan dari kelompok (etnis mapun
pemberontak) yang berbenturan dengan pemerintah. Disamping itu, faktor
keterkaitan dengan pihak internasional seperti adanya intervensi dan adanya
afiliasi dengan teroris internasional juga mendukung untuk menjadikan konflik
menjadi berlarut-larut