dc.description.abstract | Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik yang menggunakan media dan metode tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah guru. Salah satu usaha guru dalam meningkatkan capaian hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan pembelajaran yang inovatif. Namun kenyataannya, pembelajaran yang berlangsung masih belum bisa menciptakan dan membuat peserta didik termotivasi, senang, dan cinta terhadap pembelajaran. Akibatnya aktivitas siswa tergolong rendah, hal ini terlihat dari banyaknya peserta didik yang mengantuk, tidak bergairah, pasif, dan hanya menjadi objek pembelajaran. Oleh karena itu banyak siswa yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa melalui “Implementasi Model Pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Reading, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VIII F MTs Negeri 1 Jember (Pokok bahasan Sistem Pencernaan pada Manusia).
Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model Implementasi Model Pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA-Biologi Siswa Kelas VIII F MTs Negeri 1 Jember (Pokok Bahasan Sistem Pencernaan pada Manusia). Rancangan penelitian tindakan kelas berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Tahapan satu siklus meliputi: perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Tahapan pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan, yakni 2 pertemuan untuk tatap muka dan 1 kali pertemuan untuk ulangan harian akhir siklus. Berdasarkan hasil observasi pada saat proses pembelajaran menunjukkan bahwa aktivitas siswa, yaitu pada pra siklus memiliki presentase aktivitas belajar kalsikal 51% dengan kriteria kurang aktif, pada siklus 1 memiliki presentase klasikal 66,74% dengan kriteria cukup aktif dan pada siklus 2 memiliki presentase klasikal 72,53% dengan kriteria cukup aktif. Peningkatan rata-rata presentase presentase presentase dari pra siklus ke siklus 1 sebesar 15,74%, dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 5,79% dan peningkatan dari pra siklus ke siklus 2 sebesar 21,53%. Hasil belajar aspek kognitif yang didapatkan dari data ulangan harian akhir siklus menunjukkan bahwa pra siklus memiliki presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 25%, siklus 1 memiliki presentase sebesar 38,88% dan siklus 2 memiliki presentase sebesar 83,33%. Peningkatan presentase ketuntasan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus 1 sebesar 13,88%, dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 44,45% dan peningkatan dari pra siklus ke siklus 2 adalah sebesar 58,33%.
Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa pelaksanaan model Pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA-Biologi siswa di MTs Negeri 1 Jember dapat diterapkan sebagai alternatif model pembelajaran IPA di sekolah untuk meningkatkan proses pembelajaran. | en_US |