• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PERBANDINGAN TEKNIK IMOBILISASI ADSORPSI DAN ENTRAPMENT PADA FILM NATA DE COCO DENGAN REAGEN BENEDICT UNTUK DETEKSI KADAR GLUKOSA DALAM URIN

    Thumbnail
    View/Open
    Mey Liana Wulandari 031810301066.pdf (16.89Mb)
    Date
    2018-04-17
    Author
    Wulandari, Mey Liana
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Diabetes Mellitus ditandai dengan tingginya gula dalam darah. Penderita diabetes mengalami gangguan transport glukosa di ginjal sehingga urin mengandung glukosa dengan konsentrasi tinggi. Menurut WHO, pada tahun 2000 jumlah penderita Diabetes Mellitus akan terus meningkat terutama di Amerika Selatan, benua Asia, dan Afrika. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pengukuran kadar glukosa dalam urin yang bisa digunakan setiap saat oleh semua orang. Salah satunya menggunakan sensor kimia berbasis reagen Benedict untuk mengukur kadar glukosa dalam urin. Selulosa digunakan sebagai material pendukung untuk imobilisasi Benedict. Metode yang digunakan yaitu adsorpsi dan entrapment. Karakteristik sensor ditentukan melalui uji leaching sensor ke air, range linier, limit deteksi, reprodusibilitas dan sensitivitas. Parameter yang perlu dioptimasi pada metode adsorpsi adalah lama pencelupan dan konsentrasi Benedict. Sedangkan pada metode entrapment adalah perbandingan massa selulosa dengan volume Benedict serta konsentrasi Benedict. Hasil optimasi panjang gelombang maksimum sensor selulosa nata-Benedict dengan kedua metode adalah 541,57 nm. Kondisi optimum lama pencelupan sebesar 40 menit. Sedangkan perbandingan massa selulosa nata dengan volume Benedict optimum yaitu 1: 3, konsentrasi Benedict optimum 0,2682 M pada metode adsorpsi, dan 0,4470 M pada metode entrapment. Jumlah Benedict yang leaching pada metode entrapment dibandingkan dengan metode adsorpsi adalah lebih kecil. Karakteristik sensor dengan metode adsorpsi lebih baik daripada metode entrapment. Hasil pengukuran kadar glukosa sampel urin menggunakan sensor metode adsorpsi dan entrapment bersesuaian dengan data kadar glukosa yang menggunakan metode standard Nelson-Somogyi tetapi berbeda signifikan dengan data kadar glukosa dalam darah. Metode pembuatan sensor selulosa nata-Benedict yang lebih akurat dalam penentuan kadar glukosa dalam urin adalah adsorpsi.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85467
    Collections
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences [3451]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository