Wacana Bahasa Indonesia Dalam Interaksi Jual-Beli Pakaian Di Pasar Rogojampi
Abstract
Interaksi Jual-beli pakaian di pasar Rogojampi sangatlah beragam, hal ini
dikarenakan letak dari pasar Rogojampi yang sangat strategis dan memungkinkan
banyaknya peristiwa tutur yang menarik untuk dijadikan sebuah bahan penelitian wacana.
Wacana dibagi menjadi dua bentuk yakni wacana tulis dan wacana lisan. Interaksi jual-beli
pakaian di pasar Rogojampi merupakan bentuk wacana lisan. Untuk mendapatkan
pemahaman wacana, dapat dilakukan melalui analisis kohesi dan koherensi, konteks
wacana, struktur wacana dan kesantunan berbahasa.
Tujuan dalam penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan kohesi dan koherensi,
konteks wacana, struktur wacana dan kesantunan berbahasa yang ada dalam wacana bahasa
Indonesia dalam interaksi jual-beli pakaian di pasar rogojampi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah etnografi berbahasa, sedangkan
rancangannya adalah kualitatif. Metode pengumpulan data yakni metode observasi serta
metode rekam catat. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa tabel
pemandu pengumpul data dan tabel pemandu analisis data.
Hasil dan pembahasan penelitian ini ialah: wacana bahasa indonesia dalam interaksi
jual-beli di pasar Rogojampi penanda kohesi yang paling dominan yakni penanda kohesi
gramatikal dalam bentuk penggunaan kata-kata yang menunjukkan wacana ini kohesif.
Sedangkan koherensi yang paling dominan yakni menggunakan penanda hubungan sebabakibat
yang
berfungsi
untuk
menarik
minat
pembeli
maupun
untuk
menolak
tawaran
harga
dari
pembeli.
Konteks
dalam
wacana
bahasa
Indonesia
dalam
interaksi
jual-beli
pakaian
di
pasar
Rogojampi meliputi; keadaan psikologis penjual dan pembeli dalam keadaan baik
ketika penjual melayani pembeli dengan ramah dan pembeli menawar tidak terlalu rendah,
budaya yang meliputi budaya tawar-menawar dan posmodern yang berkaitan dengan gaya
hidup yang cenderung mementingkan tampilan daripada moralitas, ekonomi berkiatan
dengan aspek kehematan dan keadaan musim/ trend mode berkaitan dengan pakaian yang
menjadi trend pada saat itu. struktur wacana bahasa Indonesia dalam interaksi jual beli
pakaian di pasar Rogojampi meliputi bagian pembuka yang berisi percakapan seputar
model dan warna baju, bagian tawar-menawar yang berisi percakapan untuk mencari
kesepakatan harga, bagian transaksi yang berisi kesepakatan harga dan kesepakatan
terjadinya jual-beli, bagian penutup berisi ucapan terima kasih, namun terkadang penutup
tidak muncul ketika penjual dan pembeli dalam keadaan kesal. Kesantunan berbahasa
wacana bahasa Indonesia dalam interaksi jual-beli pakaian di pasar Rogojampi
menunjukkan bahwa kesantunan dalam menanyakan sesuatu menunjukkan adanya
penerapan maksim simpati dalam bentuk penggunaan bahasa yang santun; kesantunan
dalam menawar menunjukkan adannya penerapan maksim kedermawanan dalam bentuk
pengurangan harga saat terjadinya tawar-menawar; kesantunan dalam menolak
menunjukkan adanya penerapan maksim kearifan dalam dalam bentuk saran penjual kepada
pembeli untuk memilih pakaian dengan ukuran yang lebih kecil untuk mendapatkan harga
yang lebih murah.
Kesimpulan dari penelitian ini ialah bahwa wacana bahasa Indonesia dalam
interkasi jual-beli pakaian di pasar Rogojampi merupakan suatu wacana yang utuh dengan
satu kesatuan makna dengan adanya penanda kohesi dan koherensi, konteks yang berkaitan,
struktur wacana dan dengan penggunaan maksim-maksim kesantunan berbahasa. Saran dari
penelitian ini ialah hendaknya bermanfaat untuk memahami sebuah wacana dengan baik
dan bagi peneliti selanjutnya hendaknya dalam merekam data peneliti harus lebih cekatan
dalam menggunakan alat perekam agar tidak terjadi banyak kesalahan seperti penelitian
sebelumnya.