PROSEDUR PENCAIRAN PROGRAM DANA BERGULIR PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN JEMBER
Abstract
Pembangunan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan
koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).Koperasi dan UMKM
memiliki peranan penting dalam menopang perekonomian nasional karena dapat
mengurangi tingkat pengangguran, menurunkan tingkat kemiskinan,
menggerakkan sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.
Pemberdayaan koperasi dan UMKM juga akan meningkatkan pencapaian sasaran
dibidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat lainnya.
Pasca krisis ekonomi Indonesia tahun 1997, UMKM membuktikan bahwa
sektor ini dapat bertahan dibandingkan usaha besar lainnya yang cenderung
mengalami keterpurukan. UMKM juga mampu menjadi katup pengaman
perekonomian nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamis atas
pertumbuhan ekonomi pasca krisis. UMKM di negara berkembang hampir selalu
merupakan kegiatan ekonomi yang terbesar jumlah dan kemampuannya dalam
menyerap tenaga kerja. Sama halnya dengan kondisi di Indonesia, meskipun
dalam ukuran sumbangan terhadap LPDB belum cukup tinggi, sektor ini tetap
menjadi tumpuan bagi stabilitas ekonomi nasional sehingga perannya diharapkan
dapat menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
Perkembangan koperasi dan UMKM yang dianggap efektif untuk
mendorong perkenomomian Indonesia ternyata dihadapkan oleh banyak kendala.
Kendala yang dihadapai oleh koperasi diantaranya keterbatasan modal yang
dimiliki, keterbatasan pengetahuan anggota terhadap pembagian SHU, Banyaknya
anggota yang tidak mau bekerjasama, tingkat pengembalian pinjaman yang lama
sehingga dana koperasi semakin berkurang, kurangnya pengawasan dari para
pengurus koperasi, kurangnya edukasi tentang keuntungan dari koperasi bagi
masyarakat. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh UMKM diantaranya kualitas
sumber daya manusia yang masih rendah, kurangnya inovasi produk, belum
memiliki badan hukum yang jelas, dan keterbatasan modal yang dimiliki.