Show simple item record

dc.contributor.advisorSudarti
dc.contributor.advisorPrastowo, Sri Handono Budi
dc.contributor.authorPurwatiningsih, Tri Ratih
dc.date.accessioned2018-04-03T04:07:35Z
dc.date.available2018-04-03T04:07:35Z
dc.date.issued2018-04-03
dc.identifier.nim130210102046
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85159
dc.description.abstractFisika mempelajari tentang alam dan gejalanya mulai dari yang bersifat riil sampai yang bersifat abstrak. Fakta dilapangan menununjukkan bahwa siswa tidak mampu menerapkan konsep fisika apabila siswa diberikan soal yang sedikit berbeda dengan contoh soal yang diberikan guru. Pemahaman konsep siswa juga masih rendah, terumata pada konsep-konsep yang saling berhubungan antara materi fisika yang satu dengan materi fisika yang lain. Tingkat pemahaman konsep siswa dapat dilihat dari respon yang diberikan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika. Salah satu cara untuk melacak tingkat respon siswa adalah dengan Taksonomi SOLO (The Structure of The Observed Learning Outcome). Penelitian ini bertujuan untuk: 1)Menganalisis pemahaman konsep siswa kelas XII pada sub pokok bahasan mekanisme efek rumah kaca, 2) Mendeskripsikan hubungan antara minat belajar siswa dengan pemahaman konsep siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 di SMAN 3 Jember, SMAN 4 Jember, dan MAN 1 Jember. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XII MIPA di SMAN 3 Jember, SMAN 4 Jember dan MAN 1 Jember tahun ajaran 2017/2018. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik dan instrument pengumpulan data yang digunakan adalah tes pemahaman konsep dan angket minat belajar. Dalam penelitian ini, pemahamn konsep dianalisis berdasarkan indikatror pemahaman konsep Taksonomi SOLO dan juga berdasarkan indikator materi mekanisme efek rumah kaca. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pemahaman konsep siswa paling tinggi yaitu tingkat unistruktural dengan nilai rata-rata 75,9% dan tingkat paling rendah adalah pada tingkat extended abstract dengan nilai rata-rata 44,5%. Pemahaman konsep fisika yang paling dikuasai siswa adalah pada sub pokok bahasan Dampak Efek Rumah Kaca dengan nilai rata-rata 89,4%, sedangkan pemahaman konsep yang paling rendah adalah pada sub pokok bahasan Mekanisme Efek Rumah Kaca dengan nilai rata-rata 61,5%. Dari hasil angket minat belajar yang diberikan kepada siswa, diketahui besar presentase untuk masing-masing indikator minat yang diperoleh yaitu rasa suka sebesar 48,43%, keterlibatan sebesar 64,15%, dan perhatian sebesar 59,28%. Secara keseluruhan minat belajar fisika siswa terhadap fisika masih tergolong rendah. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan pemahaman konsep siswa. Hal ini dibuktikan oleh hasil pengujian hipotesis melalui uji Pearson Correlation dengan SPSS16. Hasil yang diperoleh pada siswa kelas XII MIPA 1 SMAN 3 Jember diperoleh nilai korelasinya adalah 0,427 dan signifikansi 0,008 < 0,05 , siswa kelas XII MIPA 2 SMAN 4 Jember diperoleh nilai korelasinya adalah 0,379 dan signifikansi 0,030 < 0,05 , dan siswa dengan pemahaman konsep pada siswa kelas XII MIPA 4 MAN 1 Jember diperoleh nilai korelasinya adalah 0,350 dan signifikansi 0,046 < 0,05. Dari keseluruhan data yang diperoleh nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Hi) diterima yang berarti terdapat korelasi yang signifikan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEFEK RUMAH KACAen_US
dc.titleANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MEKANISME EFEK RUMAH KACA PADA SISWA KELAS XII SMA/MA DI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record