dc.description.abstract | Chronic traumatic encephalopathy (CTE) adalah sindrom
neurodegeneratif progresif yang disebabkan oleh cedera benda tumpul yang
mengenai kepala secara tunggal, episodik, berulang dan transfer kekuatan
akselerasi-deselerasi ke otak. Penyakit ini ditandai dengan atrofi sebagian otak
yang mengakibatkan disfungsi kognitif, afektif dan tingkah laku selanjutnya
mengakibatkan demensia, alzheimer dan parkinsonisme. Cedera otak traumatik
akan meningkatkan radikal bebas dalam jaringan otak. Pada kondisi antioksidan
dalam tubuh tidak dapat mengompensasi radikal bebas yang meningkat
menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif selanjutnya akan
menginduksi terjadinya peroksidasi lipid yang akan merusak sel dengan memecah
PUFA sehingga menghasilkan malondialdehid (MDA) yang merupakan
biomarker adanya radikal bebas yang tidak dapat dinetralisir oleh antioksidan
dalam tubuh. Alpha lipoic acid (ALA) merupakan antioksidan potensial yang
memiliki kemampuan luas karena sifatnya yang larut dalam air dan lemak
sehingga dapat berdifusi pada lingkungan lipofilik maupun hidrofilik dan
menembus sawar darah otak. Selain itu ALA juga berperan dalam regenerasi
antioksidan lain, seperti vitamin C dan E, koenzim Q, dan glutation.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian true experimental design
secara in vivo dengan rancangan penelitian post test only control group design,
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian alpha lipoic acid dengan
kadar MDA pada otak tikus model cedera otak traumatik. Penelitian dilakukan di
laboratorium Farmakologi dan Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 28 ekor tikus putih jantan (Rattus
norvegicus) galur Wistar dengan berat 150-200 gram yang diambil secara simple. | en_US |